batampos – Sebanyak 1.636 jiwa warga Kota Batam masuk dalam kategori miskin esktrem. Agar lebih valid, Pemko Batam akan mendata ulang jumlah angka kemiskinan di setiap kelurahan yang ada di Kota Batam.
“Data terbaru yang ada saat ini akan kembali divalidasi. Saya sudah minta mulai kelurahan, kecamatan untuk mengecek keberadaan berdasarkan nama dan alamat,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin Hamid, Selasa (6/6/2023).
Hal ini disampaikannya, saat rapat evaluasi hasil verifikasi dan validasi data P3KE (Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem) bersama seluruh Lurah se-Kota Batam.
Baca Juga:Â Bea Balik Nama ke 2 Gratis, Samsat Batam Center Siap Melayani
“Rapat pematangan atau pemantapan data kemiskinan ekstrem Kota Batam 2023 guna memenuhi arahan pusat, agar pemerintah daerah diminta tahun 2024 harus menuju nol persen miskin ekstrem,” kata dia.
Menurutnya, untuk mencapai nol persen miskin ekstrem tersebut, data yang dimiliki harus valid, agar kebijakan atau langkah yang diambil oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat tepat sasaran kepada penerima manfaat.
Baca Juga:Â Pimpin Rapat Pematangan Data Kemiskinan Ekstrem, Jefridin: Jangan Sampai Ada Salah Data
“Bagaimana caranya agar angka kemiskinan ektrem ini tidak ada lagi. Makanya perlu ada upaya yang tepat sasaran,” sebutnya.
Jefridin menyebutkan berdasarkan data sementara, P3KE Kota Batam dari BKKBN, terdata sebanyak 78.934 jiwa masyarakat miskin dalam kelompok terendah.
Setelah dilakukan verifikasi di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Batam serta Kelurahan se-Kota Batam, terdata sementara sebanyak 1.636 jiwa masyarakat kategori miskin ekstrem, 25.422 jiwa miskin, 4.640 jiwa tidak miskin, 4.666 jiwa pindah, 63 jiwa meninggal, 18 jiwa kategori PNS/ TNI/ Polri, dan 27.911 jiwa kategori lainnya.
Baca Juga:Â Jalan R Suprapto Rawan Kecelakaan, Warga Batuaji Keluhkan Truk Pengangkut Tanah dan Kendaraan Berat
“Data terbaru yang diperoleh ini kita bahas satu persatu, jangan sampai ada salah data. Karena akan berpengaruh pada kebijakan ke yang akan diambil. Jangan sampai mereka yang masuk kategori miskin ektrem ini tidak tersentuh bantuan,” bebernya.
Jefridin melanjutkan untuk menghapus angka kemiskinan ektrem ini, pihaknya akan mengerahkan dinas terkait untuk membantu meningkatkan taraf hidup mereka.
Pertama dari segi pendidikan akan diupayakan melalui bantuan kartu Indonesia pintar, kesehatan di dinas Kesehatan Batam. Ada juga pelatihan untuk memulai usaha misalnya.
“Langkah-langkah ini yang kita optimalkan dan tepat sasaran,” imbuhnya.
Baca Juga:Â Sopir Truk yang Melindas Anggota Polisi di Batuaji Menyerahkan Diri, Ini Pengakuannya
Jefridin meminta kepada lurah, agar bisa mengecek data yang sudah ada. Pastikan administrasi mereka yang masuk dalam golongan miskin ini terpenuhi. Sehingga ketika mengusulkan ke pusat untuk program pengentasan kemiskinan ekstrem, pada APBD tahun 2024 mendatang bisa sesuai.
“Untuk bantu masyarakat ini semua tolong dicek lagi data ini adalah benar. Secara fakta di lapangan betul miskin ekstrem dan tidak pernah dapat bantuan dari program Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah,” tutupnya.(*)
Reporter: Yulitavia