batampos – Ada sebanyak 1.800 kartu keluarga (KK) di Batam menerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan sosial (bansos), sepanjang Januari hingga Juli. Jumlah ini akan terus bertambah sesuai dengan data dari Daftar Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial Indonesia.
“Jadi datanya ikut DTKS. Semua bantuan itu disalurkan dari pusat,” kata Kepala Dinas Sosial Batam, Leo Putra, Selasa (20/8).
Ia mengatakan, masyarakat yang menerima PKH dan bansos harus terdaftar di DTKS Kementerian Sosial. Meskipun sudah terdata, calon penerima bansos dan PKH harus mendapatkan rekomendasi, baik dari RT, RW atau lurah setempat.
Saat proses pendataan, kepala desa atau lurah nantinya akan mengumumkan nama-nama warga yang diajukan sebagai peserta DTKS. Pengumuman itu dilakukan di kantor desa atau kelurahan setempat hingga satu bulan.
“Jadi dalam penentuannya RT atau RW, yang berperan aktif memantau masyarakatnya,” ucap Leo.
Untuk informasi tahun 2023 lalu, Pemerintah Kota Batam telah menyalurkan bantuan sembako ke 14.044 Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM-PKH).
Angka tersebut merupakan KPM PKH yang berada di pulau utama (mainland), sementara untuk yang di kawasan pulau penyangga (hinterland) mulai dibagikan bulan ini.
Hingga saat ini, sudah ada sembilan kecamatan yang telah disalurkan bantuan sembako untuk KPM-PKH, yaitu Kecamatan Batam Kota terdapat 1.129 KPM, Lubuk Baja 1.518 KPM, Batuampar 1.392 KPM, Bengkong 1.247 KPM, Seibeduk 1.382 KPM, Nongsa 1.255 KPM, Sagulung 2.842 KPM, Sekupang 1.699 KPM, dan Kecamatan Batuaji 1.580 KPM.
Adapun setiap paket sembako yang diterima KPM-PKH adalah 10 kg beras premium, 1 kg minyak, 1 kg gula dan 1 kaleng susu. (*)
Reporter: RENGGA YULIANDRA