batampos – Suplai air bersih ke Rusun Fanindo, Tanjunguncang, Batuaji, Kota Batam, Kepulauan Riau, kembali terganggu. Pasokan air yang tidak lancar ini, sudah berlangsung selama 12 hari.
Humas PT Air Batam Hilir (ABH), Ginda Alamsyah, membenarkan, jika suplai air bersih di Rusun Fanindo mengalami masalah. Penyebabnya, karena gangguan sistem kelistrikan di Dam Duriangkang.
Namun, kata Ginda, suplai air masuk tahap pemulihan. ”Aliran memasuki tahap recovery, dan tim saat ini sedang berusaha maksimal untuk mengalirkan air sehingga normal kembali,” ujar Ginda, Sabtu (15/6).
Mengenai waktu pemulihan, dia belum dapat memperkirakan kapan itu selesai. Namun ABH berupaya semaksimal mungkin dalam mengatasi persoalan tersebut, sehingga air dapat teraliri lagi ke Rusun Fanindo.
”Mengenai perkiraan pasti belum bisa ditentukan. Namun yang pasti kami saat ini sedang berusaha maksimal untuk dapat secepatnya mengalirkan suplai air ke daerah tersebut,” ujarnya. Ia meminta, masyarakat Batam bersabar atas itu semua.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Batam, Djoko Mulyono, mengatakan, skema pengelolaan air bersih itu terbilang rumit. ”Kami (DPRD) tidak memiliki kewenangan secara teknis untuk menyelesaikan masalah ini,” katanya.
Walau demikian, DPRD selalu aktif memperjuangkan hak masyarakat. Bahkan, beberapa kali legislator telah mengadakan rapat bersama pihak-pihak terkait.
Katanya, setiap kali dilakukan RDP, pengelola air bersih selalu saja memberikan alasan yang normatif. Bagaimana tidak, ditanya soal penyelesaian masalah, solusi yang diberi ialah mobil tangki air yang nantinya disalurkan ke kawasan terdampak.
Meski kini penyaluran air bersih sudah normal kembali, namun DPRD minta PT ABH terus berbenah dan mengevaluasi pelayanan. Lalu, Djoko juga mengimbau masyarakat untuk bersabar jika suatu ketika kejadian serupa terulang.
”Sekarang ini sedang dilakukan pembangunan mesin baru di Dam Duriangkang. Setelah itu selesai, semoga saja air kembali lancar,” kata Djoko. (*)
Reporter: Arjuna