Minggu, 29 September 2024

12 Hari Air Tak Mengalir ke Rusun Fanindo, ABH Sebut Dampak Gangguan Listrik di DAM Duriangkang

Berita Terkait

spot_img
keran air terganggu
Ilustrasi.

batampos – Humas PT Air Batam Hilir (ABH) Ginda Alamsyah membenarkan jika suplai air bersih di Rusun Fanindo, Batuaji mengalami gangguan. Sebelum itu, dia juga mengamini adanya kebocoran pipa di Tiban Kampung.

Jumat (14/6) kemarin, suplai air bersih di Tiban Kampung terganggu. Selain itu, masyarakat di Rusun Fanindo juga mengeluhkan hal serupa, bahkan air tak mengalir di sana sudah berlangsung selama 12 hari.



Untuk yang di Rusun Fanindo, kata Ginda, merupakan dampak dari gangguan sistem kelistrikan di DAM Duriangkang yang beberapa kali terjadi sehingga suplai air di tempat itu terganggu. Namun, saat ini aliran masuk tahap pemulihan.

“Aliran memasuki tahap recovery, dan tim saat ini sedang berusaha maksimal untuk mengalirkan air sehingga normal kembali,” ujar Ginda.

Mengenai waktu pemulihan, dia belum dapat memperkirakan kapan itu selesai. PT ABH berupaya semaksimal mungkin dalam mengatasi persoalan tersebut sehingga air dapat teraliri lagi.

“Mengenai prakiraan pasti, belum bisa ditentukan. Namun yang pasti kami saat ini sedang berusaha maksimal untuk dapat secepatnya mengalirkan suplai air ke daerah tersebut,” ujarnya.

Konsorsium minta masyarakat Batam bersabar atas itu semua. Anggota dewan pun demikian. Polemik itu tak cukup hanya sekedar disoroti, seyogyanya juga harus dievaluasi secara benar.

Ketua Komisi III DPRD Batam Djoko Mulyono mengatakan, skema pengelolaan air bersih itu terbilang rumit. “Kami (DPRD) tidak memiliki kewenangan secara teknis untuk menyelesaikan masalah ini,” katanya.

Walau demikian, DPRD selalu aktif memperjuangkan hak masyarakat. Bahkan, beberapa kali legislator telah mengadakan rapat bersama pihak-pihak terkait.

Katanya, setiap kali dilakukan RDP, konsorsium atau pengelola air bersih selalu saja memberikan alasan yang normatif. Bagaimana tidak, ditanya soal penyelesaian masalah, solusi yang diberi ialah mobil tanki air yang nantinya disalurkan ke kawasan terdampak.

DPRD minta konsorsium terus berbenah dan mengevaluasi pelayanan. Lalu, Djoko juga mengimbau masyarakat untuk bersabar jika suatu ketika kejadian serupa terulang.

“Sekarang ini sedang dilakukan pembangunan mesin baru di Dam Duriangkang. Setelah itu selesai, semoga saja air kembali lancar,” kata Djoko. (*)

Reporter: Arjuna

spot_img

Update