Jumat, 19 April 2024
spot_img

14 Tahun Membangun Infrastruktur Batam

Berita Terkait

spot_img

Hari ini menjadi hari terakhir bertugas sebagai Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Batam.

Pagi ini mengenakan pakaian Melayu, pria yang akrab disapa Pak Yu itu menerima piagam purna bhakti yang diberikan Wali Kota Batam, Muhammad Rudi.

YULITAVIA, Batam

Usai pelantikan pria bernama Yumasnur itu langsung bergegas meninggalkan lokasi pelepasan sekaligus pelantikan di Kantor Wali Kota Batam, Jumat (31/3).

“Saya mau balik ke kantor dulu, karena mau beres-beres, karena hari ini terkahir bertugas,” kata dia.

Yumasnur sudah bertugas selama 14 tahun sebagai Kepala DBMSDA Batam. Di bawah kepemimpinan Ahmad Dahlan dan Muhammad Rudi sebagai pimpinan di Pemko Batam.

Ia menceritakan selama 14 tahun menjabat sudah banyak perjalanan di bidang infrastruktur yang dijalankan

Puncaknya mulai dilakukan penataan besar-besaran infrastruktur di tahun kedua kepemimpinan Muhammad Rudi dan Amsakar Achmad 2017 lalu.

Pemko Batam masif melakukan pelebaran jalan, dan meningkatkan infrastruktur dari satu jalur menjadi dua jalur. Jalan yang awalnya hanya dia lajur dilebarkan menjadi tiga hingga lima lajur.

Dalam pengerjaan jalan semua ada permasalahan. Yumasnur masih mengingat saat pelebaran jalan dari flyover menuju ke Simpang BNI yang banyak pedagang makanan, dan itu membutuhkan waktu yang lama untuk menertibkan, agar jalan bisa dilebarkan seperti saat ini.

pemko batam
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, memberikan Piagam Purna Bhakti kepada Yumasnur. Foto: Diskominfo Kota Batam untuk Batam Pos

Begitu juga dengan pelebaran di ruas jalan yang ada di simpang basecamp. Bahkan dalam prosesnya, terpaksa melalui jalur pengadilan.

“Banyak tantangan untuk membuat infrastruktur sampai seperti sekarang ini. Saya rasa kalau tidak dilakukan perubahan maka macetnya akan sangat parah. Kalau pada masih ingat setiap pagi dulu kemacetan panjang hampir terjadi semua ruas jalan,” ujarnya.

Seperti arus kemacetan yang setiap hari masuk dalam pemberitaan di SPBU Taman Kota menuju Simpang Jam. Dan sekarang sudah bisa berkurang, dengan dilakukan pelebaran jalan di Simpang Jam. Begitu juga dengan ruas jalan lainnya.

“Sesuatu yang dulunya tidak mungkin, atau malah tidak bisa akhirnya bisa dilakukan. Dan itu semua butuh upaya, usaha, komitmen, dan kerja keras semua pihak. Akhirnya bisa terwujud infrastruktur seperti sekarang ini. Kalau dulu dari Sekupang ke Batam center bisa Berjam-jam karena macet,” ujarnya.

Menurutnya, upaya dalam menciptakan kota yang indah, dan menarik itu tidak mudah. Saat ini hal tersebut sudah mulai bisa dirasakan di Kota Batam.

Penataan mulai dari jalan, area hijau terus dilakukan. Sehingga ada magnet bagi wisatawan ketika ke Batam. Mimpi untuk menciptakan infrastruktur yang nyaman, dan membuat orang aman itu sudah dimulai, dan tentu masih memerlukan kelanjutan.

“Sampai habis masa pensiun saya ini, proyek 2023 masih dalam tahap lelang. Jadi belum ada yang saya pegang. Namun untuk beberapa tahun ke depan sudah saya sudah siapkan, semoga pengganti saya bisa melanjutkan. Karena masih banyak PR yang harus dituntaskan,” bebernya.

pemko batam 1
Yumasnur (kanan) bersama Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batam, Ardiwinata, saat melihat foto-foto pembangunan infrastruktur Kota Batam di Museum Batam Raja Ali Haji. Foto: Diskominfo Kota Batam untuk Batam Pos

“Banjir Masih Menjadi PR Berat Penataan Batam”

Penataan jalan ini masih panjang. Penyelesaian persoalan banjir masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan sampai saat ini.

“Bangun tidur langit itu yang pertama saya lihat. Kalau sudah mendung saya sudah cemas. Apalagi kalau sudah terima kiriman video di hp. Sampai hank hape saya, kalau sudah hujan,” kata dia.

Pekerjaan yang paling berat adalah jika hujan sudah melanda Kota Batam. Ia akan langsung menurunkan tim ke berbagai lokasi untuk memantau banjir.

“Kalau sudah hujan, semua tidak tenang. Tidur pun jadi tak tenang, karena laporan banjir masuk terus,” sebutnya.

Kendati demikian ia mengakui persoalan banjir ini disebabkan banyak hal. Tingginya pembangunan di Batam, serta budaya buang sampah ke saluran air menjadi penyebab banjir.

“Masih jadi PR. Semoga semakin membaik nanti ke depannya. Apalagi ada rencana pembangunan drainase yang terintegritas,” imbuhnya.

Mengenai karir berikutnya, Yumasnur mengungkapkan akan beristirahat dan memanfaatkan waktu bermain bersama keluarga, dan cucunya.

“Saya rehat dulu lah, karena selama ini waktu banyak untuk bekerja,” ujarnya.

Mengenai adanya tawaran untuk melanjutkan perjalanan karir ke BP Batam, Yumasnur menambahkan belum ada rencana. Karena semua tergantung kepada yang memegang kebijakan.

“Saya orangnya pekerja. Jadi kalau ada kepercayaan tentu akan dijaga,” tutupnya.(*)

spot_img

Update