Minggu, 29 September 2024

2.425 Orang Tinggalkan Batam, Puncak Mudik Mulai Besok

Berita Terkait

spot_img
bp batam 26
Ilustrasi: Kapal Pelni saat merapat di pelabuhan. Personel Ditpam BP Batam melakukan pengamanan di Pelabuhan Batuampar. Foto; BP Batam untuk Batam Pos

batampos – Ribuan orang memadati Pelabuhan Batuampar, Sabtu (15/4). Masyarakat ini adalah pemudik yang bertolak dari Batam menuju Belawan, Medan. Kepala PT Pelni Batam, Muhammad Iqbal mengatakan, jumlah pemudik kemarin masih belum memasuki puncaknya.

Ia memprediksi, puncak mudik baru di tanggal 17,18 dan 19 April. “Penumpang dari Batam ke Medan, jumlahnya 2.425 orang,” kata Iqbal, Sabtu (15/4).



Ia mengatakan, proses penumpang naik ke kapal hanya memakan waktu sekitar 2,5 jam. Sehingga, dapat memotong waktu berangkat kapal.

Baca Juga: Kepala BP Batam Ajak Masyarakat Kompak dan Jaga Solidaritas

Penjualan tiket, kata Iqbal, setiap harinya rata-rata diatas 2 ribu orang. Melihat pergerakan penjualan tiket, Iqbal mengatakan, animo masyarakat cukup meningkat. “Tidak hanya Batam saja, tapi Medan juga tinggi,” tuturnya.

Pelni Batam mengoperasikan dua kapal yakni Kelud dan Dorolonda. Kapal Kelud rutenya dari Batam ke Medan dan Dorolonda dari Batam ke Jakarta.

Pantauan Batam Pos dilapangan, ribuan orang memadati Pelabuhan Batuampar. Pihak pengelola pelabuhan, menyediakan tenda dan kursi. Meskipun banyak kursi yang disediakan, masih banyak juga masyarakat tidak mendapatkan tempat duduk.

Beberapa masyarakat, terpaksa harus duduk lesehan atau duduk di atas koper mereka. Pihak pengelola pelabuhan juga menyediakan musik.

Baca Juga: Jumlah Penumpang dari Jakarta ke Batam Menurun, Batam ke Belawan Melonjak

Pemandu lagu melantunkan musik pop populer dan dangdut. “Bagi bapak ibu yang sedang menunggu, bisa menyumbangkan suaranya,” ujar pemandu lagu tersebut.

Salah seorang penumpang, Megawati mengaku senang. Ia pun, mencoba menyumbangkan suaranya dan bernyanyi di hadapan ribuan penumpang.

“Saya ingin menuju ke Belawan,” ujar Megawati.

Meskipun disediakan tenda, kursi dan musik. Namun, bercampurnya pelabuhan angkut barang dan manusia, terlihat tidak nyaman bagi penumpang.

“Berdebu,” kata salah seorang penumpang yang enggan namanya disebutkan.

Ia berharap, lebaran tahun depan bisa naik dari pelabuhan yang nyaman bagi penyeberangan orang. “Semoga saja,” tuturnya. (*)

 

 

Reporter: FISKA JUANDA

spot_img

Update