Sabtu, 9 November 2024

2 KRI Buatan Batam Milik TNI AL Segera Beroperasi

Berita Terkait

spot_img
Penampakan KRI Selar-879 yang baru saja diberi nama oleh KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali di Batam. (F. Dalil Harahap / Batam Pos)

batampos – Dua kapal perang (KRI) tipe patroli cepat pesanan TNI AL telah selesai dikerjakan oleh galangan kapal PT Citra Shipyard Batam yang berlokasi di kelurahan Seilekop, Kecamatan Sagulung. Dua kapal ini siap digunakan.

Kepala Staff Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali apresiasi dengan proses pembangunan unit KRI tersebut. Kapal-kapal ini dibangun dengan baik sesuai spesifikasi yang ditentukan dan langsung diberi nama. Pemberian nama kapal ini dilakukan dalam seremonial pemberian nama kapal atau shipnaming dan launching yang dilakukan langsung oleh Kasal di galangan Citra Shipyard, Selasa (7/5) pagi.

Dalam prosesi ini, dua kapal perang baru ini diberi nama KRI Butana-878 dan KRI Selar-879. Kapal ini tipe patroli cepat (PC) 40 M yang merupakan bagian integral dan pembangunan kekuatan TNI Angkatan Laut (TNI AL), dimana salah satunya sebagai perencanaan strategis dalam menjaga keamanan dan melaksanakan penegakkan hukum di laut.

Dalam keterangannya, Muhammad Ali sebut, KRI Butana 878 nantinya akan ditempatkan di Satuan Kapal Patrol Lantamal V Surabaya sedangkan KRI Selar 879 nantinya akan ditempatkan di Satuan Kapal Patroli Lantamal VIII Manado.

“Kita patut berbangga karena KRI ini buatan anak bangsa dengan spesifikasi dan peralatan yang mutakhir. Kapal ini memiliki spesifikasi teknis yaitu panjang 45.50 meter, lebar 7,90 meter, draught 1.80 Meter kec maksimum 24 knots. kec jelajah 17 knots, dan menggunakan mesin pendorong pokok 2 unit MAN 12V175D-MM (3018 PS/2200 KW), “ujarnya.

Baca Juga: Motor Hilang Dicuri, Driver Ojek Online Menangis Karena BPKP ‘Disekolahkan’

Kapal PC 40 M ini memiliki beberapa keunggulan yaitu diperkuat dengan senjata utama atau main gun 1 unit meriam kaliber 30 min dan 2 unil senjata mitraliur kaliber 12.7 mm dan mampu beroperasi di berbagai medan dan cuaca Dengan kecepatan maksimum 24 knots.

“Dengan kelincahan yang dimiliki kapal ini, mampu memenuhi berbagai misi operasi baik penegakkan hukum di laut maupun misi SAR dengan sangat baik, ” kata M Ali.

Shipnaming dalam pembangunan kapal perang merupakan bagian dari rangkaian seremonial pembangunan kapal perang Secara lengkap, seremonial pembangunan kapal meliputi first steel cutting, keel laying, shipnaming, launching, delivery and receiving, commissioning dan terakhir adalah pengukuhan. Selain itu, pembangunan kapal merupakan salah satu upaya dalam pembangunan kekuatan TNI AL.

Melalui pembangunan dua unit kapal ini, TNI juga komit untuk melaksanakan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), serta mengurangi produk impor.

“Langkah ini diambil guna mendukung pemerintah dalam meningkatkan perekonomian sekaligus sebagai wujud kemandirian bangsa dalam pemenuhan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dan meningkatkan peran Indonesia dalam rantai suplai global, ” ujar Kasal. (*)

 

 

Reporter : Eusebius Sara

 

spot_img

Update