Minggu, 22 September 2024

20 Tahun Citramas Lestarikan Mangrove di Nongsa Seluas 68 Hektar, Kementerian Marves Beri Apresiasi

Berita Terkait

spot_img
WhatsApp Image 2023 11 28 at 09.25.18 e1701139163925
President Director Citramas Group, Kris Taenar Wiluan bersama Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Maritim dan Investasi RI, Nani Hendiarti, menyerahkan bibit mangrove kepada anak-anak yang merupakan atlet layar Kepri, untuk ditanam di kawasan Hutan Mangrove Sungai Nongsa, Senin (27/11)

batampos – Hampir 20 tahun lamanya Citramas Group melestarikan dan menjaga keberadaan hutan mangrove seluas 68 hektar di kawasan Nongsa. Bahkan beberapa kali sempat ada kerusakan di kawasan tersebut, namun bisa diselesaikan dengan baik.

Komitmen Citramas Group dalam melestarikan dan menjaga keberadaan hutan mangrove di kawasan Nongsa diapresiasi Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Marves) RI, Nani Hendiarti. Apresiasi itu disampaikan Nani saat menghadiri launching “Pencanangan Pelestarian dan Pengembangan Ekosistem Mangrove di kawasan hutan mangrove Sungai Nongsa, Batam, Senin (27/11) pagi.



“Mangrove ini sangat penting, tak hanya untuk masyarakat lokal, Indonesia, tapi juga global. Citramas melestarikan hutan mangrove sejak 2007 patut diapresiasi, itu adalah hal yang tak mudah, apalagi melibatkan masyarakat, pemerintah dan beberapa instansi lainnya,” ujar Nani saat memberi kata sambutan.

Baca Juga: 42 Ribu Pelanggan di Batam Terdampak Suplai Air, Estimasi Perbaikan Pipa Belum Diketahui

Menurut dia, luas hutan mangrove di Indonesia 3,36 juta hektare. Beberapa kawasan juga ada dalam kondisi kritis atau tidak terjaga. Karena itu perlu upaya rehabilitasi bukan hanya menanam, tapi juga memelihara dan intensifikasi atau melibatkan masyarakat sekitar dalam upaya pelestarian. Ia melihat untuk KEK Nongsa sudah melakukan hal tersebut sehingga keberadaan mangrove dapat terjaga dengan baik.

“Di Batam luas mangrove sekitar 1.800 hektar atau sekitar 4 persen luar Batam. Upaya yang dilakukan Citramas sejalan dengan program pemerintah dalam merehabilitasi mangrove. Bahkan tahun ini, Indonesia memiliki target merehabilitasi 600 hektar hutan mangrove. Semoga hal ini bisa menginspirasi yang lain,” ungkap Nani.

Direktur Tamarin, Mike Wiluan mengatakan kawasan hutan mangrove yang berada di aliran sungai Nongsa bermuara di Pelabuhan Internasional Nongsa Pura, Nongsa, masuk ke dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa.Sehingga sudah menjadi komitmen mereka untuk menjaga kelestarian hutan mangrove di kawasan tersebut. Apalagi, salah satu syarat perusahaan dunia harus didukung pengelolaan kawasan yang ramah lingkungan. Termasuk pelestarian hutan mangrove.

Baca Juga: DPK Kepri Kirimkan Usulan UMK Kabupaten/Kota ke Gubernur, Ini Angka UMK Batam

“Citramas Group melalui Yayasan Citramas dan PT Tamarin sebagai pengelola KEK Digital Nongsa berkomitmen penuh melestarikan hutan mangrove di aliran Sungai Nongsa. Di antaranya membentuk satuan tugas khusus perlindungan hutan mangrove, melakukan pembibitan dan penanaman pada lahan kritis, dan menjadikan kawasan hutan mangrove sebagai tujuan wisata yang akan dikelola bersama masyarakat, serta menjadikan KEK Nongsa menjadi kawasan hijau,” jelasnya.

Sementara, Dewan Pembina Yayasan Citramas, Djoko Pramono mengatakan pihaknya hanya membantu untuk mengembangkan hutan mangrove di Nongsa, bukan mengambil alih. Bahkan ada beberapa kali ada kerusakan di kawasan tersebut, dan dapat diselesaikan dengan baik.

“Kami tak menjadikan lahan baru untuk mangrove, namun melakukan perawatan atau reboisasi. Kami melakukan pengamanan 68 hektar lahan Mangrove di kawasan ini,” pungkas Joko. (*)

 

 

Reporter: Yashinta

spot_img

Update