Minggu, 29 September 2024

3.130 Siswa SMP di Batam Lulus Jalur Afirmasi dan Prestasi

Berita Terkait

spot_img
PPDB SMP 1 F Cecep Mulyana
Panitia PPDB SMPN 42 Batam membantu orangtua calon siswa yang terkendala pendaftaran PPDB secara online, Senin (24/6). F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Dinas Pendidikan Kota Batam menyebutkan, sebanyak 3.130 siswa dinyatakan lulus proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP negeri dari jalur afirmasi dan prestasi. Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Tri Wahyu mengatakan, sebanyak 3.130 siswa tersebut terdiri dari 1.595 siswa jalur prestasi, dan 1.539 siswa lewat jalur afirmasi.

“Untuk proses PPDB SMP di Batam kami telah menyelesaikan tahapan jalur prestasi dan afirmasi,” ujar Tri, Selasa (25/6).



Menurutnya, jalur afirmasi ditujukan bagi siswa dari keluarga kurang mampu. Sementara itu untuk jalur prestasi diperuntukkan bagi siswa yang memiliki pencapaian prestasi di bidang akademik maupun non-akademik yang luar biasa.

“Untuk kuota kita afirmasi itu sekitar 15 persen atau 1.956 siswa dan prestasi 30 persen atau 3.912 siswa. Totalnya 5.868 untuk kedua jalur masuk tersebut, ” tambah Kadinkes.

Meskipun jumlah siswa yang diterima di kedua jalur ini masih lebih sedikit dari kuota yang disiapkan Tri menjawab sisa kuota nantinya akan dialihkan untuk jalur zonasi dan perpindahan orang tua yang dijadwalkan akan dibuka Rabu 26 Juni 2024.

“Kita alihkan ke zonasi. Sebab untuk rencana daya tampung SMP kita saat ini 13.040 di 45 SMP se-Kota Batam, ” tuturnya.

Koordinator aplikasi PPDB Dinas Pendidikan Batam Arios Sandy menyebutkan, berdasarkan data Disdik kota Batam ada sekitar 6.328 calon peserta didik yang melakukan pendaftaran secara online. Namun yang melengkapi berkas hanya 3.660 peserta didik. Dari 3.660 yang melengkapi berkas itu yang diterima di SMPN Negeri Batam berjumlah 3.130 peserta didik.

“Banyak juga yang sekedar buat akun saja nanti pada saat pembukaan zonasi baru dia melengkapi berkas, ” kata Sandy.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, mayoritas peserta didik yang tidak diterima tersebar di beberapa kecamatan di kota Batam. seperti diantaranya kecamatan Batam Kota dengan 136 peserta didik, Sekupang 120 peserta didik, Batu Aji 78 peserta didik, Sagulung 56 peserta didik, Bengkong 52 peserta didik.

Adapun faktor yang menyebabkan peserta didik itu tidak diterima karena berkas tidak lengkap saat diunggah ke laman PPDB. “Itu yang tidak diterima karena kurang data,” kata dia.

Disinggung soal, jumlah siswa yang mendaftar jalur Afirmasi dan Prestasi untuk jenjang SMP pihaknya menyebut cukup besar. Untuk kuota Afirmasi ada 1.956 yang mendaftar yang memenuhi berkas hanya 1.535. Sedangkan yang mendaftar jalur prestasi ada 1.969 yang memenuhi berkas ada 1.595.

“Baik afirmasi dan prestasi yang daftar dan melengkapi berkas masih dibawah kuota. Nanti dialihkan ke zonasi, ” bebernya.

Sandy menambahkan, untuk pengumuman kelulusan SMPN jalur prestasi dan afirmasi ini disampaikan lewat pesan Whatsapp ke setiap orang tua siswa. Selain itu diumumkan di tiap sekolah dan juga pengumuman di medsos Disdik Batam.

Ketua Dewan Pendidikan Kota Batam Sudirman Dianto mengatakan, pendidikan disamping tanggung jawab orang tua dari sisi kenegaraan juga menjadi tanggung jawab pemerintah. Oleh sebab itu ia berharap pemerintah melalui dinas terkait bisa mengakomodir semua aspirasi masyarakat Batam yang menginginkan agar anaknya bisa bersekolah di sekolah negeri.

“Kita berharap apa yang menjadi aspirasi para orang tua ini bisa diakomodir Disdik. Terkait bagaimana nanti penerimaan dan sebagainya itu kan bisa diatur dinas terkait, ” ujarnya.

Apakah itu dengan menambah shift belajar bagi siswa SD dan SMP atau sebaganya kata Sudirman, tentu tak menjadi masalah asalkan solusi sementara tersebut dicarikan jalan dan alternatif lainnya seperti penambahan ruang kelas baru (RKB).

“Memang dari sisi kualitas itu tentu mengurangi kualitas (double shift). Namun kan ini solusi sementara sambari dinas membangun RKB di tiap sekolah yang menerapkan double shift ini. Saya pikir hal tersebut sah-sah sah, ” ujarnya.

Sudirman juga melihat di Batam sampai saat ini belum ada sekolah yang melaksanakan pembelajaran di sekolah lain atau menumpang di sekolah lain. Selain itu sejauh ini untuk SD dan SMP juga belum ada yang melaksanakan pembelajaran online.

“Artinya masih memungkinkan untuk double shift ini sehingga disisi lain kita bisa mengakomodir keinginan orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya di sekolah negeri, ” tambahnya.

“Yang paling penting itu tidak ada anak Batam yang tidak bersekolah karena tak diterima di sekolah negeri,” tegasnya. (*)

Reporter: Rengga Yuliandra 

spot_img

Update