batampos – Bandara Internasional Batam (BIB) sedang melakukan evaluasi dan upaya agar semua moda transportasi bisa melayani di Bandara Hang Nadim Batam. Namun, dengan syarat dan ketentuan sesuai peraturan.
Hal ini disampaikan Direktur PT BIB, Pikri Ilham Kurniansyah. Sampai sejauh ini, beberapa aplikator nasional sudah mengirimkan surat Letter of Intent (LoI).
“Ada tiga brand dari Jakarta, kirim surat itu ke kami,” kata Pikri, Sabtu (15/1).
Namun, statusnya masih dalam penjajakan. Sehingga, belum ada pembicaraan serius. Pikri menunggu terkait kelanjutan dari surat tersebut.
Baca Juga:Â Sinyal Kenaikan Tarif Air SPAM Batam
“Tapi sekali lagi saya sampaikan, saya sangat menghormati kontrak yang sudah ada,” tuturnya.
Pikri juga mengatakan, mau online atau manual, ia tidak terlalu mempersoalkannya. Namun, ada aturan dan syarat perlu dipenuhi semua moda transportasi tersebut.
Pikri menegaskan bahwa BIB sangat memperhatikan kenyamanan dan keselamatan para penumpang yang datang ke Bandara Hang Nadim.
Ditanya syarat-syaratnya, Pikri mengatakan, pertama harus terdaftar, identitas pengemudi harus jelas, mobil harus standar pabrik.
“Harus ada seragam, selain itu memenuhi aturan dan regulasi yang ada,” ujarnya.
Baca Juga:Â Polisi Ciduk Komplotan Pencuri Kabel di Jembatan Seiladi
Oleh karena itu, Bandara Hang Nadim terus menata diri dan mempersiapkan berbagai layanan. Salah satunya moda transportasi.
“Kami ingin yang datang ke Hang Nadim mendapatkan layanan yang terbaik, nyaman dan terjamin keselamatannya,” tuturnya.
Pikri meminta kepada aplikator taksi online yang berminat beroperasi di Bandara Hang Nadim harus mengikuti proses bidding. Ia menegaskan bahwa taksi online dapat mengajukan proposal.
“Kami terbuka untuk siapa saja. Tapi, ikuti aturan dan prosedurnya,” ungkap Pikri.
Baca Juga:Â Satpol PP Siap Bantu Polisi Bersihkan Wilayah Jodoh dari Prostitusi
Penataan transportasi memang terus dilakukan di Bandara Hang Nadim. Sejak PT BIB mengambil alih pengelolaan Bandara Hang Nadim, sudah ada tarif taksi yang jelas ke berbagai wilayah di Batam. Seluruh taksi juga tertata, dan tak semuanya bisa naik ke terminal kedatangan.
Selain penataan taksi, juga dilakukan terhadap bus Damri. Selain itu, juga ada mekanisme penjemputan. Sehingga kendaraan tidak berdesak-desakan di terminal kedatangan maupun keberangkatan. (*)
Reporter: FISKA JUANDA