Jumat, 29 November 2024
spot_img

3 Tahun Pembangunan Jalan Laksamana Bintan Tak Tuntas

Berita Terkait

spot_img

 

batampos – Kondisi Jalan Laksamana Bintan yang memanjang dari Simpang Kallista hingga ke Terowongan Pelita makin memprihatinkan. Meskipun belum lama ini diperbaiki, namun belum tuntas pengerjaannya.


Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos
Kondisi Jalan Laksamana Bintan belum tuntas pengerjaaannya sehingga masih banyak ditemukan lubang dan kondisi jalan yang bergelombang.

Pantauan di lokasi, kondisi jalan dari Terowongan Pelita hingga Simpang Frengki, Batam Center, belum rampung. Kini banyak lagi ditemukan lubang dan jalannya bergelombang. Hanya beberapa bagian yang diperbaiki tahun lalu, khususnya di dekat Perumahan Rosdale dan sebagian di area Seipanas.

”Yang diperbaiki cuma satu jalan saja. Kalau yang dari arah terowongan sampai patung kuda (Seipanas) jalannya sudah parah sekali,” kata Andri, warga Bengkong, kepada Batam Pos, kemarin.

Menurutnya, kondisi jalan tersebut sangat membahayakan pengendara motor. Terlebih, saat pagi dan sore hari, ruas jalan tersebut selau macet karena waktunya warga pergi dan pulang kerja.

”Pasti macet. Jalan sempit, banyak gelombang dan lubang. Kalau lewat jalan ini harus lebih hati-hati,” katanya.

Andri berharap perbaikan jalan tersebut dilakukan secara keseluruhan. Sebab, dengan kondisi jalan saat ini berpotensi menimbulkan korban jiwa. ”Kalau diperbaiki, kerjakan seluruhnya. Jangan sampai ada korban, baru dikerjakan lagi,” ucapnya.

Hal senada dikatakan Muhammad Chaeruddin, seorang pengendara yang selalu melintasi Jalan Laksamana Bintan. Menurutnya, jalan provinsi tersebut mengkhawatirkan.

Jalan yang bergelombang membuat pengendara tidak nyaman ketika melintas.

”Sering macet juga. Karena ruas jalan juga membutuhkan pelebaran, dan jalan yang bergelombang juga butuh diratakan agar tidak membahayakan pengendara. Terutama ketika musim hujan seperti ini,” katanya, Jumat (20/1).

Kondisi tersebut, kata dia, sudah dirasakan lama. Namun, pemerintah tak kunjung melakukan perbaikan. Sementara di ruas jalan lain pelebaran dan pengaspalan jalan dilakukan.
Menurutnya, jalan tersebut juga padat dilalui kendaraan. Sehingga membutuhkan penanganan cukup serius, dan termasuk yang prioritas. Kondisi jalan bergelombang dan tidak beraturan juga sudah terjadi cukup lama.

”Saya minta kepada pemerintah agar bisa memperhatikan kondisi jalan yang di sini. Karena sudah sangat memprihatikan,” ujar Udin.

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Batam, Yumasnur, mengatakan, Jalan Laksamana Bintan merupakan jalan yang dikelola Provinsi Kepri.
Peningkatan infrastruktur jalan di lokasi tersebut dilakukan bertahap. Tahun 2022 lalu pihak provinsi sudah melakukan perbaikan dari Simpang Pollux Habibie menuju Simpang Gelael hingga ke arah Underpass. ”Karena anggaran terbatas, jadi pengerjaan dilakukan sebatas jalan tersebut,” imbuhnya.

Yumasnur mengatakan, hingga kini pihaknya belum menerima informasi dari Pemprov Kepri terkait pembangunan Jalan Laksamana Bintan, terutama di sekitar bekas patung kuda.
Menurutnya, setiap akan ada pengerjaan atau perbaikan jalan, pihaknya akan mendapatkan informasi dari Pemprov Kepri.

”Karena itu jalan provinsi, kami menunggu dari mereka dulu seperti apa untuk tahun ini. Karena rencananya tahun ini mereka juga menyerahkan jalan ke BP Batam. Karena ini juga masih awal tahun,” bebernya. (*)

spot_img

Update