batampos – Pemerintah Kembali mendistribusikan bantuan beras medium cadangan pangan (CPP) tahap I tahun 2024 di Kota Batam. Sebanyak 34.592 kepala keluarga (KK) menerima bantuan beras ini. Data yang digunakan berasal dari pusat, dan diverifikasi oleh Bapelitbang, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), dan Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Batam.
Kepala Perum Bulog Batam, Meirizal Sudyadi mengatakan untuk beras cadangan pangan ini yang disalurkan merupakan kualitas medium. Penyaluran dikemas dalam ukuran 10 kilogram (kg). Ia menjelaskan sebelum didistribusikan, beras sudah melalui uji kualitas, agar saat disalurkan tidak ada masalah, terutama soal kualitas beras.
Untuk saat ini stok di gudang Bulog sudah mencapai 2.400 ton. Nanti akan ada tambahan dari Provinsi DKI sebanyak 4 ribu ton. “Jadi kami bisa mencukupi bantuan penyaluran pangan selama enam bulan ke depan,” kata dia usai penyerahan bantuan di Gudang Bulog, Kamis (1/2).
Untuk alokasi penerima beras medium CPP ini di Kota Batam adalah sebanyak 34.592 KK atau sebanyak 345.920 kg per bulannya. “Per KK dapat alokasi 10 kg beras selama enam bulan ke depan. Pendistribusian akan menggandeng PT Pos Indonesia,” ujarnya.
2.075 ton beras disiapkan untuk penyaluran bantuan selama enam bulan ke depan. Bantuan akan disalurkan untuk Batam dan Karimun sesuai dengan wilayah kerja Bulog Batam. “Karimun itu ada 10.700 an KK yang menerima. Nanti juga akan disalurkan,” imbuhnya.
Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin Hamid mengatakan bantuan ini bersumber dari pemerintah pusat. Pemerintah daerah hanya menyalurkan bantuan ini. Ia berharap bantuan ini bisa meringankan bagi warga Batam yang berhak menerimanya. Ia juga memastikan bantuan ini tepat sasaran, karena sudah dilakukan proses verifikasi berdasarkan nama dan alamat calon penerima. “Kami pastikan penerima ini tidak ganda. Karena sudah dicek melalui NIK penerima,” sebutnya.
Tujuan pemberian bantuan ini adalah upaya menekan inflasi dan mengatasi persoalan pangan di daerah. Bantuan ini disalurkan berdasarkan data pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan ektrem (DP3KE). “Mudah-mudahan membantu, dan termanfaatkan dengan baik,” tutupnya. (*)
Reporter: Yulitavia