batampos – Musim haji 2023 sudah selesai. Debarkasi Hang Nadim Batam mencatat ada sebanyak 36 jemaah haji yang meninggal dunia. Rinciannya, 34 jemaah haji meninggal di Mekkah, Arab Saudi dan dua jemaah lainnya meninggal saat tiba di Batam.
Kepala Seksi Haji Batam, Syahbudi mengatakan, 36 jemaah haji tersebut terdiri dari 17 jamaah haji asal Riau, sembilan jamah haji asal Jambi, tujuh jamaah haji asal Kalimantan Barat (Kalbar), dan seorang jamaah haji asal Kepulauan Riau (Kepri).
“34 jemaah ini meninggal di Tanah Suci,” ujarnya, Senin (10/7).
Baca Juga:Â Aliansi Driver Online Kota Batam Unjuk Rasa di Kantor Grab, Ini Tuntutannya
Sementara itu, pihaknya juga mencatat sedikitnya dua jamaah haji yang wafat saat tiba di Kota Batam, yaitu seorang haji asal Kepri, Akhmadi Sankarjo Mustarjo, warga Kecamatan Kundur Utara, Karimun. Beliau menghembuskan nafas terakhirnya di RS Bhayangkara, sesaat setelah pesawat yang membawa pulang jamaah haji mendarat di Bandara Hang Nadim, Batam.
Selanjutnya jemaah haji yang meninggal di Batam lain ialah Jemaah haji kelompok terbang (kloter) 6 Debarkasi Batam atas nama Yurli Namu binti Namo, 77, asal Pekanbaru, Riau, meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam.
“Secara keseluruhan 36 haji Debarkasi Batam dinyatakan meninggal dunia. 34 orang haji meninggal saat di Mekkah, dan 2 lainnya saat sudah sampai di Batam,” ujar Syahbudi.
Baca Juga:Â 547 Siswa Baru SMKN 1 Batam Ikut Pengenalan Sekolah
Berdasarkan data yang disampaikan PPIH Debarkasi Hang Nadim Batam, jamaah haji yang meninggal dunia didominasi dengan mengidap penyakit cardiovascular atau kondisi jantung yang mencakup pembuluh yang sakit, masalah struktur, dan pembekuan darah.
Secara rinci, adapun penyakit yang mengidap pada jamaah haji di antaranya respiratory diseases (penyakit pernapasan kronis), unintentional injuries (kecelakaan peristiwa yang terjadi secara tidak sengaja), shock hypovolemic (ketidakmampuan jantung memasok darah yang cukup ke tubuh akibat adanya kekurangan volume darah).
Kemudian penyebab eksternal morbid, septic shock (infeksi luas yang menyebabkan kegagalan organ dan tekanan darah yang sangat rendah), kematian karena sebab alami, dan cardiogenic shock (masalah kesehatan yang datang secara tiba-tiba dan bisa mengancam jiwa). (*)
Reporter: Rengga Yuliandra