batampos – Karyawan atau buruh pabrik merupakan kelompok yang paling banyak terinfeksi HIV di Kota Batam. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam di sepanjang tahun 2023 ini, atau dari Januari hingga Agustus 2023 terdapat 344 kasus HIV baru. Dimana sebanyak 199 orang merupakan karyawan atau buruh pabrik.
“Ya, berdasarkan pekerjaan paling banyak itu karyawan atau buruh pabrik. Angkanya di atas 65 dari total kasus baru tahun ini,” ujar Kepala Dinkes Batam Didi Kusmarjadi, Selasa, (19/9).
Selain karyawan, di posisi kedua ditempati ibu rumah tangga sebanyak 38 orang. Urutan ketiga mereka yang tidak bekerja dan anak-anak sebanyak 33 kasus, lain-lain tidak diketahui 29 orang, pedagang dan wiraswasta sebanyak 12 kasus dan pekerja hotel, panti pijat, salon, PPS dan gay yakni delapan kasus serta PNS, TNI dan Polri dengan enam kasus baru HIV.
“Ada juga mahasiswa, sekuriti, WPS, buruh bangunan serta nelayan,” ungkap Didi.
Baca Juga: Ada 1.100 Formasi CASN untuk BatamÂ
Banyaknya karyawan atau buruh di Batam yang merupakan pendatang, sehingga jauh dari istri. Selain itu di Batam juga memiliki banyak kawasan lokalisasi. Sehingga para pekerja itu pun menjadi rentan terinfeksi HIV karena menjadi pelanggan pekerja seks dan melakukan hubungan seks yang tidak aman.
Bila berdasarkan kategori usia dan jenis kelamin, mereka yang berusia 25 tahun sampai dengan 49 tahun menjadi yang paling banyak terkena kasus HIV di Batam. Jumlahnya mencapai 255 kasus dengan rincian, 207 laki-laki dan 48 orang perempuan.
“Paling banyak itu mereka berusia produktif,” tambah Didi.
Selanjutnya ada juga usia 20 tahun sampai 24 tahun dengan 39 kasus dan diatas 50 tahun sebanyak 36 kasus. Remaja usia 15 tahun sampai 19 tahun dengan 11 kasus dan usia di atas 4 tahun dua kasus serta usia 5 sampai 14 tahun satu kasus baru.
“Secara keseluruhan dari 344 kasus baru di sepanjang tahun ini sebanyak 273 itu laki-laki dan 71 perempuan,” terang.
Baca Juga:Â Warga Serbu Kantor Pos Sekupang Ambil Bantuan Beras 10 Kg
Berbagai upaya terus dilakukan oleh Dinkes Kota Batam dalam menimimalisir angka penularan HIV ini. Salah satunya dengan memberikan penyuluhan dengan melibatkan semua lapisan masyarakat.
Melakukan tes HIV AIDS sebanyak-banyaknya termasuk juga Mobile VCT serta memberikan sosialisasi pengobatan segera, sebab orang dalam HIV AIDS (ODHA) yang teratur ARV menyebabkan viral load rendah dan kemungkinan menularkan juga akan menjadi lebih rendah. (*)
Reporter: Rengga Yuliandra