batampos – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Batam terus memperluas program pelatihan kepada warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang ada di dalamnya.
Belum selesai dengan pelatihan montir sepeda motor kepada 25 WBP untuk memiliki keahlian dan bakat di bidang montir, pelatihan serupa kembali dilakukan untuk 37 WBP yang bersedia jadi kader kesehatan dalam lingkungan Lapas. Pelatihan terbaru ini disertai dengan penguatan agar mereka bisa menjadi kader kesehatan bagi WBP lainnya.
Kasi Binadik Lapas Batam Budy Istiawan menjelaskan, pelatihan dan penguatan kader kesehatan bagi warga binaan didukung oleh Sub Recipient Global Fund New Funding Model Continuation (SR Dirjenpas GF NFMC).
Baca Juga:Â 25 Warga Binaan Lapas Batam Belajar Jadi Montir Sepeda Motor
“Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk Kader Kesehatan sebagai perpanjangan tangan petugas kesehatan untuk memberikan motivasi dan penyampaian informasi dalam menjaga serta meningkatkan status kesehatan Warga Binaan dan memaksimalkan pelayanan kesehatan warga binaan di lingkungan Lapas Batam, ” ujar Budy.
Dalam kegiatan ini, peserta pelatihan mendapatkan materi dan penguatan dari dokter klinik Pratama Lapas Batam dr. Martina Sri Rezeki Siahaan, sebagai pemateri terkait modul pencegahan dan pengendalian penyakit menular bagi kader kesehatan di Rutan/Lapas/LPKA
Pelatihan kader kesehatan dilaksanakan dengan orientasi upaya pengendalian penyakit menular HIV AIDS dan TBC di Lapas Batam. Selain itu, demi mengoptimalkan pelaksanaan upaya pencegahan juga telah disusun standar pengendalian penyakit menular HIV/AIDS dan TBC bagi warga binaan.
Agenda pelatihan peserta diberikan pre-test, pemberian materi informasi TBC beserta Video Singkat, IMS- HIV-AIDS serta video edukasi singkat, informasi tentang Scabies atau Kudis beserta video singkat, pencegahan dan pengobatan serta Peran Kader kesehatan dan ditutup dengan post-tes.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Batam, Heri Kusrita berharap agar para kader kesehatan dapat saling bekerja sama dan membantu rekan warga binaan yang sakit atau sedang mengalami masalah kesehatan di blok hunian agar segera mendapatkan penanganan medis awal secara cepat dan tepat.
“Di Lapas memang kita punya klinik yang menangani WBP yang sakit. Pelatihan ini diperlukan untuk lebih efektif lagi bagi warga binaan menjaga kesehatan mereka. Mereka yang dilatih ini bisa jadi semacam pengawas dan motivasi bagi kawan-kawan mereka yang lain terkait pola hidup sehat dan terhindar dari ancaman penyakit, ” ujar Heri. (*)
Reporter: Eusebius Sara