batampos – Akibat proyek pelebaran jalan yang masif dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Batam, sekitar 50 halte bus trans terdampak. Dinas terkait terpaksa putar otak. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Batam, Salim mengatakan, pihaknya membangun sejumlah bus stop untuk pemberhentian bus trans Batam. Kemudian, pihaknya juga membangun sembilan halte baru.
Meski terdampak pelebaran jalan, sejauh ini aktivitas bus trans masih berjalan seperti biasa. Hanya saja, saat hujan turun, takada tempat berteduh buat para pengguna moda transportasi itu.
“Karena ada sebagian halte itu terdampak proyek, jadi kalau hujan tidak ada tempat berteduh. Sisanya semua berjalan dengan sebagaimana mestinya,” kata Salim, Jumat (30/8).
Agar pelayanan terus berjalan, Dishub Batam menempatkan beberapa petugas ditiap-tiap halte untuk melayani masyarakat atau penggunaan moda. Petugas disiagakan berjaga di koridor tertentu.
Pihaknya terus berupaya untuk mengaktifkan dua koridor tambahan. Termasuk koridor Tembesi – Barelang yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Untuk koridor Tanjunguncang – Batamcenter, saat ini ada enam unit bus yang beroperasi dari pukul 5.45 WIB sampai dengan pukul 19.00 WIB. Dishub Batam juga menegaskan komitmennya untuk meningkatkan fasilitas dan kualitas layanan bus trans dengan menambah armada baru.
“Saat ini, terdapat sekitar 20 armada bus yang beroperasi setiap hari, dan kami terus berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna bus trans,” kata dia.
Penambahan koridor bus berbarengan dengan penambahan beberapa armada baru. Setelah itu, barulah rute-rute ditambah. Untuk dua koridor tambahan rutenya Tembesi – Barelang, dan Nongsa – Jodoh.
Pemko Batam sebelumnya telah menerapkan sistem pembayaran Bus Trans Batam dengan metode Kartu Uang Elektronik (KUE) atau e-money, dalam mendukung mendorong penerapan sistem pembayaran nontunai.
Salim menyebut,untuk mendukung hal tersebut, pihaknya melalui BLUD UPT Pelayanan Jasa Transportasi Dishub Kota Batam menjalin kerja sama dengan sejumlah perbankan, yaitu Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BCA.
Dengan adanya perjanjian kerja sama tersebut, maka pelayanan pembayaran Bus Trans Batam diharapkan semakin meningkat dan memudahkan masyarakat. Tak cuma itu, hadirnya layanan nontunai ini meningkatkan efektivitas proses pembayaran moda trasnportasi umum Batam itu.
“Di era digital ini hampir semua transaksi menggunakan nontunai. Bus Trans Batam sebagai salah satu fasilitas publik berupaya memberikan pelayanan yang baik,” ujar Salim. (*)
Reporter: Arjuna