batampos – Dukungan truk sampah yang layak sangat penting dalam upaya meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Truk-truk sampah yang beroperasi di Kota Batam misalnya, rata-rata usianya sudah di atas 10 tahun. Akibatnya, tak sedikit dari truk itu yang rusak dan dalam perawatan.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batam menyebutkan, saat ini kendaraan pengangkut sampah di Kota Batam berjumlah 137 unit. Terdiri dari puluhan unit dumtruck, amrol dan konvektor.
Kepala DLH Batam melalui Kabid Pengelolaan Persampahan DLH Batam Eka Suryanto mengatakan, dari 137 unit, sebanyak 52 unit truk pengangkut sampah ini berusia di atas 10 tahun.
Selain itu, ada juga lima unit truk dalam keadaan rusak parah. Sedangkan 15 truk sampah lainnya dalam masa pemeliharaan.
”Lima unit ini sudah gak bisa dioperasikan lagi karena sudah termakan usia juga. Makanya untuk mengganti yang 5 unit ini dilakukan penambahan 10 unit di tahun 2023 lalu. Untuk tahun ini kita nggak ada penambahan,” ujar Eka Suryanto, kemarin.
Kendati dengan armada yang terbatas, lanjutnya, pengangkutan sampah di Kota Batam tetap berjalan dengan baik. Petugas kebersihan tetap berupaya mengoptimalkan armada kendaraan yang ada dalam pengangkutan sampah.
Baca Juiga: 50 Persen Penarikan Retribusi Sampah di Batam Secara Non Tunai
”Kita tetap maksimalkan, karena selain pengangkutan siang hari, kita juga mulai angkut sampah malam hari,” ungkap Eka.
Pengangkutan sampah malam hari ini diprioritaskan kepada sampah-sampah liar di Kota Batam dan beberapa lokasi yang memungkinkan untuk diangkut di malam hari. Semisalnya, di pasar-pasar dan sampah di tempat penampungan sementara.
Pengangkutan sampah di malam ini pihaknya menurunkan 14 armada, terdiri dari 8 unit amrol, 6 dunia truk dan 18 orang ABK. Bahkan setiap malamnya diamsusikan 28 armada masuk ke TPA Punggur. Untuk jam operasional pengakutan malam dimulai dari pukul 16.00 WIB sampai dengan pukul 00.00 WIB.
”Kita adakan malam agar zero complain, termasuk memback up pelayanan normal yang belum tuntas dan juga menata wajah Kota Batam ini agar bebas dari sampah,” terangnya.
Baca Juga: Sampah Masih Menumpuk di Luar TPS, Camat Minta Pengawasan dari RT/RW
Pinggir Jalan Dibanjiri Tumpukan Sampah
Sampah yang menumpuk di pinggir jalan semakin banyak ditemui di wilayah Batuaji, Sagulung dan Marina Kelurahan Tanjungriau, Kecamatan Sekupang. Tumpukan sampah ini terus bertambah dari waktu ke waktu. Ada yang menumpukan di lokasi pinggir jalan yang baru ada yang kian menumpuk di lokasi yang sudah lama ada dengan tumpukan sampah.
Tumpukan sampah ini bukan saja di pinggir jalan utama, tapi juga di jalan masuk pemukiman. Armada pengangkut sampah yang ada sepertinya kewalahan dengan sampah dari pemukiman warga. Tempat penampungan sampah (TPS) resmi pun selalu terlihat penuh dengan tumpukan sampah.
Serahkan sampah di pinggir jalan ini dikeluhkan warga pengguna jalan karena terlihat jorok dan merusak pemandangan jalan. Warga yang bermukim dekat lokasi tumpukan sampah setiap hari harus bergelut dengan aroma tak sedap serta serbuan lalat dan ulat dari tumpukan sampah ini.
Warga perumahan Marina Raya, Marina, setiap hari harus mencium bauk busuk dari tumpukan sampah di pinggir jalan dekat pintu masuk perumahan mereka. Tumpukan sampah rumah tangga ini juga diperburuk dengan sampah bekas material bangunan yang sengaja dibuang ke pinggir jalan itu. Sayuran busuk dan sampah dari lokasi pasar kaget juga memperburuk lingkungan sekitar.
”Semenjak pergantian tahun, tiap hari terus menumpuk dan semakin bertambah banyak setiap hari, ” kata Heru, warga setempat.
Situasi yang sama juga banyak terlihat di pinggir jalan masuk di wilayah Kecamatan Sagulung. Jalan Seibinti, jalan menuju pelabuhan Sagulung juga ramai dengan tumpukan sampah di pinggir jalan.
Baca Juga: Maksimalkan Pelayanan, DLH Kota Batam Angkut Sampah Malam Hari
Camat Sagulung M. Hafiz Rozie sebelumnya menuturkan armada pengangkutan sampah masih bekerja maksimal di lapangan, namun karena tonase sampah yang banyak dari masyarakat serta minimnya kesadaran untuk tertib membuang sampah sehingga terjadi penumpukan seperti itu di pinggir jalan yang bukan merupakan TPS resmi. Namun demikian petugas kebersihan akan terus membereskan persoalan tersebut.
”Petugas bekerja maksimal di lapangan. Satu per satu akan dibereskan. Kami juga minta kesadaran masyarakat untuk tertib dengan sampah masing-masing,” ujar Reza.
Pengawas pengangkutan sampah di wilayah Kecamatan Sekupang, Ruslan juga menyampaikan hal yang sama. Persoalan sampah di pinggir jalan akan dibereskan secara bertahap sesuai kemampuan armada yang ada. (*)
Reporter : RENGGA YULIANDRA / EUSEBIUS SARA