batampos – Tujuh perwakilan perusahaan perkapalan dari Belanda menjajaki investasi di Kota Batam khususnya di bidang industri maritim. Hal itu terungkap saat Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, menghadiri undangan Network Dinner Kedutaan Besar Belanda untuk Indonesia perihal kunjungan delegasi perusahaan perkapalan Belanda di Holiday Inn Resort, pada Rabu (9/11/2022) kemarin.
Kegiatan dibuka oleh Deputy Chief of Mission and Head of Economic Department Kedutaan Besar Belanda untuk Indonesia, Ardi Stoios Braken. Kegiatan tersebut digelar dalam rangka memperkuat hubungan Indonesia dengan Belanda terutama dalam industri maritim.
Baca Juga: Pembahasan UMP Selesai Sebelum 21 November, UMK Batam Ditentukan Kemudian
“Kami membawa tujuh perwakilan perusahan shipbuilding dari Belanda dengan tujuan memperkenalkan industri maritim di Batam kepada mereka” ujar Ardi.
Baca Juga:20 Kasus Omicron XBB 1 Ditemukan di Kepri, Ada Dari Batam
Harapannya kata dia, setelah kunjungan ini dilakukan para perusahaan shipbuilder di Belanda dapat menjalin kerja sama dengan perusahaan shipbuilder di Batam untuk memperkuat koneksi industri maritim kedua negara.
Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol, Ariastuty Sirait, berharap perusahaan Belanda yang telah berkunjung ke Batam segera mendapat tandem untuk menjalin kerja sama demi peningkatan investasi Batam.
“Semoga ketujuh perusahaan Belanda yang berkunjung ke Batam ini segera mendapat joint venture untuk memulai bisnisnya di Batam” tutur Ariastuty.
Baca Juga: Ombudsman: Sekolah Harus Bebas Kampanye Politik
Dengan pertemuan ini lanjutnya, hubungan Indonesia khususnya Kota Batam dengan Belanda dapat terus terjalin untuk saling bersinergi dengan tujuan peningkatan perekonomian dan investasi khususnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Pusat Pengembangan KPBPBB dan KEK, Irfan Syakir Widyasa; Direktur Badan Usaha Pelabuhan, Dendi Gustinandar; Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemerintah Kota Batam, Heriman; Vice Chairman Batam Shipyard and Offshore Association (BSOA), Suri Teo; dan Vice Chairman Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO) Kepri, Ali Ulai.(*)