Sabtu, 1 Februari 2025

7 Tahun Warga Ciptaland Blok Lavender Kesulitan Air Bersih

Berita Terkait

spot_img
Warga Ciptaland Blok Lavender demo, mereka mengaku sudah 7 tahun tidak menikmati aliran air yang lancar. (F. Rengga / Batam Pos)

batampos – Sudah bertahun-tahun warga Ciptaland Blok Lavender, Tiban Sekupang kesulitan memperoleh air bersih. Air hanya mengalir kecil beberapa jam saja, itupun mulai dini hari. Bahkan, sejak dua bulan terakhir air hampir sama sekali tak mengalir, kalau pun ada itu hanya dipukul 03.00 WIB dengan debit yang kecil.

Dona warga RT 008 Perumahan Ciptaland Blok Lavender mengatakan, kondisi ini telah ia rasakan sejak tahun 2015 lalu. Hampir setiap malam ia harus terjaga tengah malam hanya untuk mengecek kondisi air. Kalaupun hidup itu hanya berkisar di pukul 03.00 WIB saja. Pukul 04.30 WIB sudah mati lagi.


“Kalau siang sama sekali gak pernah kami rasakan air hidup pak. Bertahun-tahun kami rasakan seperti ini pak. Puncaknya dua bulan ini air hanya mengalir jam 3 pagi sampai setengah 5 saja. Itu pun kecil airnya. ” keluh Dona saat berorasi depan perumahan bersama puluhan warga Ciptaland, Senin (5/2).

Baca Juga: Tanggapi Keluhan Warga Ciptaland Blok Lavender, ABHi segera Turunkan Tim ke Lokasi

Dona mengaku permasalahan air ini sudah berulang kali warga sampaikan kepada BP Batam, Pemko Batam dan bahkan ke Air Batam Hilir (ABH) selaku pengelola air bersih di Batam. Namun sampai saat ini tidak kunjung ada solusi bagi warga.

“Air ini kebutuhan pokok, suami kami pergi kerja gak mandi, anak sekolah gak mandi. Bahkan buat nyuci piring dan kamar mandi kami mengandalkan air galon. Bergadang tiap malam sudah seperti zombie kami pak, ” ucap Dona.

Hal senda dikatakan Cristina warga lainnya. Ia mengaku setiap hari harus membeli 6 sampai 8 air galon untuk keperluan sehari-hari. Kondisi seperti ini sudah ia rasakan sejak bertahun tahun dan tidak pernah ada solusi konkrit dari pemerintah.

“Hanya janji-janji saja. Tiap hari kita beli galon air, sementara kita juga bayar air tiap bulannya. Yang kami dapat apa, cuma anginnya saja, jadinyangbkami bayar itu hanya anginnya saja. Sudah capek kami pak, pagadahal air ini kebutuhan pokok manusia, yang tidak pernah kami rasakan, ” ujar Cristina.

Warga lainnya Nina mengaku sudah capek dengan permasalahan air yang tak pernah selesai ini. Bahkan setiap hari juga ia sering cekcok dengan anak dan suami gara-gara masalah air ini. “Mau kerja air cuma ada buat gosok gigi saja, bahkan untuk buang air kecil kami tak ada air, ” kesalnya.

(*)

 

Reporter : Rengga Yuliandra

spot_img

Update