batampos – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam merilis daftar 10 jenis penyakit terbanyak yang diderita warga Batam sepanjang tahun 2024. Dari daftar tersebut, hipertensi (tekanan darah tinggi) tercatat sebagai penyakit yang paling banyak diderita, dengan jumlah penderita mencapai 8.672 orang.
Menurut data Dinkes Kota Batam, hipertensi mengalahkan sejumlah penyakit lain seperti acute nasopharyngitis (selesma), gangguan pencernaan, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), dan diabetes melitus.
”Berbeda dengan tahun lalu yang didominasi oleh ISPA, tahun ini penyakit hipertensi menjadi yang paling banyak diderita, dengan angka yang cukup tinggi,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, Jumat (8/11).
Penyebaran hipertensi hampir merata di seluruh kecamatan di Batam, dengan banyak penderita yang tidak menyadari gejala karena hipertensi sering disebut sebagai ”pembunuh senyap.”
”Sekitar 90 persen kasus tekanan darah tinggi pada orang dewasa termasuk dalam hipertensi esensial,” kata Didi.
Didi menjelaskan bahwa tekanan darah normal orang dewasa berkisar pada angka 120/80 mmHg. Seseorang dianggap mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya mencapai 130/80 mmHg atau lebih. Hipertensi esensial ini sering terjadi pada orang yang berusia di atas 40 tahun, karena pembuluh darah cenderung menjadi lebih kaku seiring bertambahnya usia.
Penyebab utama hipertensi, menurut Didi, adalah pola hidup yang tidak sehat, seperti kebiasaan merokok, konsumsi garam berlebihan, kurang aktivitas fisik, dan konsumsi makanan manis yang berlebihan. Pola hidup tidak sehat ini juga dapat menyebabkan obesitas, yang pada gilirannya meningkatkan risiko hipertensi.
”Jika tidak ditangani dengan baik, hipertensi bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti penyakit jantung, stroke, hingga kematian,” tegasnya.
Selain hipertensi, penyakit kedua yang paling banyak diderita warga Batam adalah acute nasopharyngitis atau selesma, dengan 3.477 kasus tercatat sepanjang tahun 2024. Selesma merupakan infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan atas, seperti hidung dan tenggorokan. Meskipun tidak berbahaya, gejalanya sering disalahartikan sebagai flu.
”Gejala selesma biasanya lebih ringan dibandingkan flu. Kondisi ini bisa sembuh sendiri dalam waktu 7-10 hari,” ujar Didi.
Penyakit ketiga yang paling banyak ditemukan adalah dispepsia, atau gangguan pencernaan yang menyebabkan ketidaknyamanan pada perut bagian atas, yang sering kali terkait dengan asam lambung atau maag. Dispepsia yang tidak ditangani dengan baik dapat berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius.
Posisi keempat ditempati oleh infeksi saluran nafas akut (ISPA), yang tercatat sebanyak 3.243 kasus. ISPA adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan, seperti hidung, tenggorokan, dan paru-paru, yang mudah menular terutama pada anak-anak, orang lanjut usia, dan mereka yang memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh.
Didi mengimbau agar masyarakat Batam lebih memperhatikan kesehatan dan menjalani pola hidup sehat untuk mencegah penyakit-penyakit tersebut. Pemerintah melalui Dinkes Batam juga terus berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menurunkan angka penyakit, terutama hipertensi yang kerap kali tidak terdeteksi pada tahap awal. (*)