Senin, 21 Oktober 2024

8 Kasus Gagal Ginjal di Kepri, 7 Meninggal Dunia

Berita Terkait

spot_img
RSBP Batam f Iman Wachyudi
RSBP Batam menjadi salah satu rumah sakit rujukan untuk menangani pasien gagal ginjal akut. Foto: Iman Wachyudi / Batam Pos

batampos – Kasus gagal ginjal akut di Kepri tercatat ada 8 dan 7 diantaranya meninggal dunia. Salah satunya masih dirawat di rumah sakit RSBP Batam.

“Delapan kasus ini, 3 di Tanjungpinang, 2 di Batam dan 3 di Karimun,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, M Bisri, Rabu (2/11).

Bisri merinci 3 kasus di Tanjungpinang yakni Rm berusia 3 tahun 10 bulan (meninggal dunia), Ma laki-laki berusia 8 bulan (meninggal dunia) dan Dss, perempuan berumur 1 tahun 11 bulan (meninggal dunia).

Baca Juga: Gagal Ginjal, Tim Dokter RSBP Batam Berusaha Sembuhkan Balita Perempuan

Di Batam Nna, perempuan berusia 2 tahun 7 bulan, masih dalam perawatan di RSBP Batam. As, laki-laki berusia 1 tahun (meninggal dunia).

Lalu, tiga kasus di Karimun, yang semuanya meninggal dunia yakni Ars laki-laki berusia 5 tahun 10 bulan, Af laki-laki berusia 1 tahun dan Pp berusia 8 tahun.

“Tambahan data ini kami peroleh setelah dilakukan penyelidikan lebih mendalam. Kasus baru yang kami temukan yang Dss,” ujar Bisri.

Ia mengatakan dari penelusuran Dinkes Kepri, Dss sempat diberikan obat berbentuk sirup.

Terkait dengan satu orang anak yang masih dalam perawatan di RSBP Batam Bisri mengatakan kondisinya sudah cukup membaik.

Baca Juga: Baru Bebas dari Penjara, Komplotan Ranmor Kembali Beraksi di Batam

Namun, untuk berjaga-jaga Dinkes Kepri sudah berkoordinasi dengan Rumah Sakit M Djamil, Padang, untuk mendapatkan obat gagal ginjal akut.

“Sebab untuk obat gagal ginjal wilayah Sumatera di drop ke Padang,” tuturnya.

Bisri meyakini bahwa kasus gagal ginjal akut ini tidak akan bertambah lagi. Sebab, saat ini pemerintah telah mengetatkan peredaran obat sirup untuk anak-anak.

Lalu, beberapa obat sirup yang diduga sebagai penyebab gagal ginjal akut, sudah dilarang untuk diedarkan dan dijual.

“Sejauh ini itulah upaya kami. Tapi, usai beberapa obat ditarik dan tidak diedarkan, kasus gagal ginjal akut tak banyak lagi muncul,” ujarnya. (*)

 

 

Reporter : FISKA JUANDA

spot_img

Update