Sabtu, 1 Februari 2025

852 Anak Kepri Ukir Rekor di Guiness World Records, Ikuti Kejuaraan Aritmatika Mental Sempoa SIP secara Daring

Berita Terkait

spot_img

RATUSAN anak-anak sedang mengikuti lomba aritmatika mental yang digelar Sempoa SIP Batam dalam upayanya mencatatkan rekor dunia di Guiness World Records, Minggu (17/12/2023). (F. DOKUMENTASI SEMPOA SIP BATAM)

batampos – Usai mencatatkan rekor dunia melalui pagelaran alat musik tradisional Sunda yakni angklung pada Agustus 2023 lalu, kali ini Indonesia kembali mengukir rekor baru dunia di Guiness World Records melalui kejuaraan aritmatika mental secara online terbesar yang diikuti sebanyak 10.929 peserta anak-anak se-Indonesia yang dicatatkan melalui Kompetisi Sempoa SIP Nasional atau biasa dikenal dengan KOMSIPNAS, Minggu (17/12/2023) serentak se-Indonesia, yang bertepatan dengan hari jadi Sempoa SIP ke-25.

Atas prestasi tingkat dunia di Guiness World Records yang diukir Sempoa SIP itulah, mengukir sejarah baru prestasi internasional di bidang pendidikan di Indonesia. Hal tesebut dibenarkan oleh Koordinator Sempoa SIP Provinsi Kepri Hery.


Menurut Hery, kompetisi serentak pemecahan rekor dunia di Guiness World Records, menjadi momen yang membanggakan para anak didik di Sempoa SIP se-Kepri, khususnya di Batam. Sebab dari sebanyak 10.929 peserta anak-anak yang mengikuti kejuaraan aritmatika mental secara online di Sempoa SIP, sebanyak 852 peserta disumbang dari anak didik Sempoa SIP di Kepri.

Dengan prestasi tingkat dunia yang berhasil diukir Sempoa SIP, lanjut Hery, menjadi bukti nyata bahwa anak Indonesia mampu bersaing di tingkat internasional. Sekali lagi, rekor dunia ini bukanlah prestasi Sempoa SIP saja, tetapi menjadi prestasi bangsa Indonesia, khususnya anak-anak dari Provinsi Kepri.

Dengan adanya berbagai kompetisi yang digelar, Sempoa SIP berusaha untuk menciptakan murid-murid Indonesia yang berani berkompetisi dan memiliki mental juara sehingga menjadi generasi muda Indonesia yang siap bersaing di masa depan.

Kompetisi tersebut, menjadi peluang untuk anak Indonesia, khususnya anak-anak Kepri dalam menciptakan prestasi baru di tingkat nasional, maupun internasional.

Untuk penyerahan piagam atau sertifikat sendiri, secara resmi akan diserahkan oleh pihak Guiness World Records hari ini, Kamis (18/1) ke founder Sempoa SIP di Jakarta.

“Yang kami banggakan itu, bagaimana kami bisa diberi kesempatan untuk mencatatkan diri pada rekor dunia di Guiness World Records. Karena untuk meraih penghargaan atau rekor tersebut, sangat rumit sekali prosesnya. Dari pemecahan rekor dunia itulah, Sempoa SIP punya standar yang cukup atau standar internasional yang mumpuni dan baik untuk anak didik,” terang Hery.

Sempoa SIP sendiri di Kepri ada sebanyak 18. Dari jumlah tersebut 11 ada di Batam. Sempoa SIP adalah tempat pelatihan dan kursus yang bergerak di bidang pendidikan non formal, yakni sempoa, mental dan aritmatika, pendidikan yang melatih anak untuk mampu berhitung cepat menggunakan otak tanpa bantuan alat hitung, serta mengoptimalkan potensi otak anak.

Dikutip dari website Guiness World Records, founder Sempoa SIP indonesia, Alexander K. Taslim mengaku bangga atas prestasi rekor dunia baru. Menurutnya prestasi tersebut bukan hanya atas jasa Sempoa SIP saja, melainkan prestasi dari anak-anak Indonesia. Rekor dunia baru ini dicipitakan oleh Indonesia dan untuk Indonesia.

Kompetisi Sempoa SIP Nasional (KOMSIPNAS) merupakan ajang tahunan yang digelar oleh Sempoa SIP. Di tahun ini, dengan partisipasi dari ribuan anak Indonesia menjadi bukti bahwa pendidikan berkualitas dapat diakses oleh siapa saja. (*)

 

Reporter: Galih Adi Saputro

spot_img

Update