batampos – Operasional jemaah haji telah memasuki hari ke-22. Tercatat, sebanyak 9.717 jemaah haji Embarkasi Batam telah tiba di Tanah Suci. Terbaru, sebanyak 449 jemaah kloter 22 Embarkasi Batam asal Jambi diterbangkan ke Arab Saudi, Selasa (4/6).
Sekretaris PPIH Embarkasi Hang Nadim Batam Muhammad Syafii di Batam, mengatakan jamaah calon haji dari Embarkasi Batam yang sudah tiba di Madinah dan Makkah berasal dari empat provinsi yakni Kepri, Riau, Kalimantan Barat, dan Jambi.
“Hingga tanggal 4 Juni 2024, kami sudah memberangkatkan 22 kloter dengan total jemaah 9.717 orang,” kata Syafii.
Baca Juga:Â DPRD Batam Pantau Proses PPDB 2024, Pastikan Kelancaran dan Peningkatan Mutu Pendidikan
Ia mengatakan pelayanan terhadap jamaah calon haji Embarkasi Batam berakhir pada 10 Juni 2024, yaitu memberangkatkan kloter 28, JCH asal Jambi dengan tujuan Makkah.Secara keseluruhan, pada pelaksanaan haji 2024, PPIH Embarkasi Batam melayani 28 kloter, meliputi Provinsi Kepri, Riau, Kalimantan Barat, dan Jambi.
Anggota Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda, menyampaikan bahwa berdasarkan Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT), hingga tanggal 3 Juni 2024 pukul 06.42 WIB, jumlah jemaah gelombang kedua yang telah tiba di Tanah Suci mencapai 73.488 orang, terdiri dari 32.359 jemaah laki-laki (44,03%) dan 41.129 jemaah perempuan (55,97%). Operasional keberangkatan jemaah gelombang kedua akan berakhir pada tanggal 10 Juni 2024 mendatang.
“Terjadi peningkatan jumlah jemaah yang meninggal pada hari ke-22 operasional penyelenggaraan ibadah haji 2024. Pada hari yang sama pada tahun 2023, terdapat 62 jemaah yang meninggal,” ujar Widi dalam keterangan resmi di Asrama Haji.
Widi menjelaskan bahwa pemerintah telah menetapkan kebijakan istithaah kesehatan sebagai syarat pelunasan biaya haji. Menurut Permenkes 15 tahun 2016, istithaah adalah kemampuan melaksanakan ibadah haji secara fisik, mental, dan perbekalan. Istithaah kesehatan merupakan kemampuan kesehatan jemaah haji secara fisik dan mental yang diukur melalui pemeriksaan kesehatan yang terukur.
Baca Juga:Â Gangguan Instalasi Listrik dan Kebocoran Air, Sebabkan Aliran Air Mati
“Kebijakan istithaah kesehatan ini merupakan upaya pemerintah untuk memastikan bahwa jemaah haji yang berangkat ke Tanah Suci memiliki kemampuan untuk menjalani rangkaian ibadah haji dengan lancar dan juga sebagai bagian dari perlindungan jemaah,” tambahnya.
Saat ini, seluruh jemaah gelombang pertama telah tiba di Kota Makkah Al-Mukkaramah. Pelepasan jemaah haji kloter BPN 07 dari kota Madinah ke Makkah setelah mengambil miqat di Bir Ali menandai berakhirnya pelaksanaan operasional layanan jemaah haji gelombang pertama di Madinah.
“Pihak penyelenggara sedang merawat jemaah yang masih berada di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan rumah sakit di Madinah. Secara bertahap, PPIH akan membawa jemaah tersebut ke Makkah dengan diantar oleh petugas Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI),” terangnya.
PPIH terus mengimbau jemaah untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Persiapan utama yang diperlukan adalah kesehatan fisik.
“Selain memperdalam manasik haji secara mandiri dan mengikuti bimbingan ibadah di musala hotel, jemaah juga disarankan untuk menjalankan aktivitas olahraga ringan dan mengikuti arahan petugas kesehatan untuk menjaga kondisi tubuh tetap sehat,” tutupnya. (*)
Reporter: Rengga Yuliandra