Kamis, 19 September 2024
spot_img

9 Puskesmas di Kota Batam Menerima Perawatan HIV dan ODHA

spot_img

Berita Terkait

spot_img
Ilustrasi. HIV AIDS
Ilustrasi. HIV/AIDS (JawaPos.com)

batampos – Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi menyatakan layanan pengobatan bagi yang terjangkit Human Immunodeficiency Virus (HIV) saat ini sudah bisa dilakukan di sembilan puskesmas dan 11 rumah sakit yang ada di Batam.

“Ya, 9 puskesmas dan 11 rumah sakit kita sudah bisa melayani perawatan Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dengan memberikan obat antiretroviral (ARV), ” ujarnya, Senin (27/5).



Menurutnya, sembilan puskesmas yang melayani pemberian Antiretroviral yaitu

  • Puskesmas Baloi Permai
  • Puskesmas Batu Aji
  • Puskesmas Jabi
  • Puskesmas Sekupang
  • Puskesmas Lubukbaja
  • Puskesmas Botania
  • Puskesmas Tanjung Uncang
  • Puskesmas Belakang Padang
  • Puskesmas Botania.

Sedangkan untuk layanan Antiretroviral di rumah sakit bisa di

  • RS Awal Bros
  • RSBP
  • RSBI
  • RS Harapan Bunda
  • RS Keluarga Husada
  • RS Elisabeth Batam Kota
  • RS Elisabeth Batam
  • Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatinah
  • RS Elisabeth Sungai Lekop
  • RS Mutiara Aini
  • Rumah Sakit Bunda Halimah.

“Sembilan puskesmas ini bisa layani pemberian ARV. Tapi kalau hanya pemeriksaan HIV ODHA bisa dilakukan di seluruh puskesmas di Batam melalui pengecekan darah, ” terang Didi.

Dikatakan Didi, Antiretroviral atau ARV merupakan pengobatan untuk perawatan infeksi oleh retrovirus, terutama HIV. Pemberian perawatan HIV dan ODHA, belum bisa dilakukan di seluruh pelayanan kesehatan dikarenakan membutuhkan dokter khusus yang membutuhkan pelatihan lebih lanjut.

Ia mengatakan sebelum ARV diberikan, pasien harus melalui rangkaian perawatan, di antaranya konsultasi dan cek darah. Pemberian ARV diharapkan dapat menekan jumlah HIV. Dengan pengendalian kadar HIV, maka diharapkan daya tahan tubuh penderita HIV juga meningkat.

Saat ini lanjut Didi, Dinkes Batam terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai penularan, penanganan dan berbagai informasi lain terkait HIV/Aids, demi menekan penularan virus mematikan itu. Salah satunya dengan melakukan pemeriksaan dini terkait HIV pada ibu hamil

“Dengan melakukan skrining dini terhadap ibu hamil maka diharapkan akan lebih memudahkan mendapatkan ibu hamil yang terinfeksi. Dan bila ditemukan kita mengambil tindakan terutama dalam upaya menyelematkan bayi yang ada dalam kandungan supaya tak ikut terinfeksi HIV dari ibunya,” ujarnya.

Selain itu pemeriksaan ibu hamil wajid dilakukan pemeriksaan HIV, syphilis dan HBsAg (program national triple eliminasi). Untuk anak-anak, metode obat yang dipakai juga sama yakni ARV tergantung dengan berat badan anak penderita tersebut.

Selain itu Dinkes Batam juga terus intens memberikan penyuluhan dengan melibatkan semua lapisan masyarakat. Melakukan tes HIV AIDS sebanyak-banyaknya termasuk juga Mobile VCT. Tak ketinggalan kita juga memberikan sosialisasi pengobatan segera, sebab orang dalam HIV AIDS (ODHA) yang teratur ARV menyebabkan viral load rendah dan kemungkinan tingkat penularannya bisa menjadi lebih rendah.

Berdasarkan data Dinkes Batam sebanyak 218 warganya positif terinfeksi penyakit HIV disepanjang 2024 atau Januari hingga April 2024. Dari jumlah tersebut diketahui sebanyak 55 orang diantaranya masuk tahap Acquired Immune Deficiency (AIDS) atau penyakit yang menurunkan kekebalan tubuh.

dari 218 penderita HIV ini, sebanyak 74,3 persennya adalah laki-laki. Sedangkan 25,7 persennya adalah perempuan. Ironisnya lagi, sebanyak 16 orang diantaranya menimpa usia anak diusia atau mereka di bawah usia 19 tahun

“Umumnya mereka tertular karena pergaulan bebas,” ujarnya.

Ada juga kalangan ibu rumah tangga yang tertular HIV AIDS dari suaminya yang yang suka “jajan” di luar. Sedangkan anak-anak ini terinfeksi HIV dari orangtuanya pada saat hamil.

“Seorang ibu hamil yang dinyatakan positif HIV dapat menularkan virus tersebut pada bayinya selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. HIV paling mudah ditularkan lewat darah. Sementara, janin dalam kandungan mendapatkan asupan makanan dari darah melalui tali plasenta, ” terang Didi. (*)

 

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img
spot_img

Update