batampos.co.id – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Negeri Batam akan menyumbangkan alat penyulingan untuk mengubah air asin menjadi tawar ke warga Pulau Selat Desa, Kelurahan Ngenang, Nongsa, Kota Batam.
Wakil Presiden Mahasiswa Polibatam, Jirfan Ramadhani Putra, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan agenda tahunan dari BEM Polibatam. Yakni Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD).
“Kegiatan P2MD adalah kegiatan yang berkelanjutan yang sudah dimulai pada tahun 2020 kemarin melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM),” ujarnya, Jumat (10/9/2021).
Jirfan yang juga Ketua Pelaksana P2MD, mengatakan, kegiatan tersebut sudah dimulai pada Agustus hingga Desember 2021 mendatang.
Nantinya akan dibentuk dan dilaksanakan dalam tiga tahap. pada tahap pertama yakni . Pemenuhan Sarana Prasarana, kedua pemberdayaan SDA dan SDM. Terakhir nilai peningkatan pembangunan.
“Kita sudah melakukan survei ke Pulau Selat Desa sejak tahun 2020 lalu dan kita sudah melakukan pengabdian di sana serta mengerjakan ruang serba guna,” jelasnya.
“Di tahun ini kita sudah masuk transisi ke tahap dua dan masuk ke pemberdayaannya. Tapi kita tutup dengan pemberian alat destilator yaitu alat penyulingan air laut dari asin ke tawar,” katanya lagi.
Jirfan mungungkapkan, kondisi sumur atau sumber air di Pulau Selat Desa masih kurang layak untuk dikonsumsi.
“Dikarenakan PH-nya masih rendah dan tidak baik untuk kesehatan. Rencananya kami akan membawa alat penyulingan ini 3 unit. Nantinya bisa menampung 1 galon air tawar dalam satu alat. Kalau tiga hari berarti bisa 3 galon. Karena alat ini masih alternatif”, jelasnya.
Ia mengatakan adanya program dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi, Direktorat Jendral Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dengan program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD).
“Biar masyarakat Kota Batam tahu bahwa adanya program P2MD ini. Jadi kampus lain juga bisa ikut serta. Dikarenakan mungkin ada daerah lain yang belum tercover bisa melaporkan ke kita,” ujarnya.
Menurutnya ada 300 kampus yang mengajukan proposal. Hasilnya BEM Polibatam terpilih dan dipercayakan melaksanakan di Kota Batam.
“Kedepannya kita ada pengelolaan rumput laut dan pengelolaan hidroponik. Namun program ini sebenarnya harus ada keterlibatan masyarakat dan mahasiswa,” pungkasnya.(nto)