Sabtu, 30 November 2024
spot_img

Harga Telur di Batam Naik Lagi

Berita Terkait

spot_img
Jelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2022, harga telur ayam buras di pasaran Batam kembali tinggi. Harga telur naik hingga Rp 15 ribu per papan dikarenakan tingginya permintaan. Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos.co.id – Jelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2022, harga telur ayam buras di pasaran Batam kembali tinggi. Harga telur naik hingga Rp 15 ribu per papan dikarenakan tingginya permintaan.

Ketua Asosiasi Distributor Bahan Pokok Kota Batam, Aryanto, mengakui adanya kenaikan harga telur. Menurutnya, kenaikan harga telur terjadi karena beberapa faktor.


Di antaranya:

  1. Permintaan tinggi
  2. Musim penghujan
  3. Biaya Ekpedisi mahal

”Permintaan tinggi karena memang banyak yang buat kue. Sedangkan musim penghujan berpengaruh terhadap kondisi ayam. Ayam enggan atau lambat bertelur jika musim hujan,” kata Aryanto, Selasa (30/11/2021).

Meski saat ini harga telur tinggi, ia bisa menjamin harga telur segera turun. Sebab, kondisi telur yang tak bisa disimpan lama, menyebabkan harga telur akan turun kembali.

”Memang telur ini tak bisa disimpan lama. Jadi, harganya bisa cepat turun. Cepat berubah-ubah, karena faktor permintaan juga,” ungkapnya.

Selain faktor penghujan, tingginya biaya ekspedisi juga berpengaruh terhadap harga telur. Apalagi pasokan telur untuk Batam rata-rata didatangkan dari Medan, sekitar 90 persen.

”Hasil telur lokal yakni Barelang memang ada, cuma tak sampai 10 persen memenuhi kebutuhan. Jadi memang kebutuhan untuk Batam dipasok dari Medan, dan saat ini biaya ekspedisi tinggi,” tegasnya.

Beberapa waktu lalu Pemerintah Kota Batam yakni Disperindag Kota Batam, sempat meminta ekspedisi memberi harga murah.

Namun, menurutnya hal itu tak terlalu berpengaruh karena turunnya biaya ekspedisi hanya sedikit.

”Ya memang ada turun, cuma tak banyak, tetap saja tinggi. Contohnya saja dari Rp 11 juta, turun jadi Rp 10,8 juta. Jadi memang bisa dikatakan tetap tinggi,” imbuh Aryanto.

Karena itu, ia berharap ada upaya lain dari pemerintah setempat agar harga-harga kebutuhan Kota Batam tak naik. Sebab, sudah ada sejumlah kebutuhan yang saat ini harganya mulai naik.

”Dari harga pabrik sudah tinggi, ditambah harga ekspedisi. Kami pengusaha tak mungkin jual modal, karena kami usaha juga. Jadi memang upaya dari pemerintah sangat diharapkan,” kata Aryanto.

Kadisperindag Kota Batam, Gustian Riau, juga membenarkan adanya kenaikan harga telur. Namun, ia memastikan tingginya harga telur saat ini tak akan berlangsung lama.

”Permintaan juga tinggi, namun ini tak berlangsung lama. Kita mengikuti harga dari daerah pemasok,” ujar Gustian.

Sedangkan untuk ekspedisi, menurut Gustian belum lama ini, ia sudah meminta ekspedisi memberi harga murah. Dan hal itu telah disesuaikan oleh ekspedisi.

”Sudah ada pengurangan harga, tapi tak bisa banyak karena memang mereka ada biaya operasional juga. Namun dari yang sebelumnya mereka sudah mengurangi harga,” tegas Gustian.

Sementara itu, Riki, karyawan pedagang kelontong di Pasar Botania 1 Batam Center, mengatakan, harga telur sedang tinggi.

Harga telur dipatok berdasarkan ukuran telur. Per papannya saat ini dijual hingga 48 ribu untuk ukuran besar dan Rp 44 ribu ukuran kecil. Sebelumnya Rp 32 ribu per papan untuk ukuran kecil.

”Harga telur naik, sudah beberapa minggu ini, tapi sempat turun minggu lalu, lalu naik lagi,” ujar Riki.

Disinggung penyebab naiknya harga telur, Riki tak bisa menjelaskan detail. Namun, kenaikan harga telur diduga menipisnya stok dari Medan.

”Ada telur Barelang dan Medan. Tapi sama saya lebih banyak ambil dari Barelang,” imbuhnya.

Hal senada dikatakan Raja, penjual berbagai komoditas pokok masyarakat. Ia mengakui jika hampir semua komoditas pokok naik, termasuk telur.

”Memang semuanya pada naik, telur juga lagi mahal,” terangnya.

Reporter: Yashinta

spot_img

Update