Jumat, 15 November 2024

Beraksi dari Batam, Peras Orang Kaya di Tiongkok, Modusnya Video Call Porno

Berita Terkait

spot_img
Penyidik menunjukkan barang bukti yng dipakai para pelaku menjalankan aksinya

batampos– 10 warga Tiongkok dan Vietnam melakukan aksi kriminal berupa pemerasan dari Batam. Tepatnya, perumahan Pallazo Garden, Batamcenter. Tapi para pelaku mengincar warga Tiongkok yang kaya. Modusnya, merekam video porno baru melakukan pemerasan. Sasaranya warga Tiongkok di Tiongkok sana.

Aksi para pelaku ini terpaksa berhenti setelah ditangkap Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kepri, Rabu (5/1) pukul 12.00.

BACA JUGA: Amintas Laporkan Carolein Ke Polda Kepri, Terkait Dugaan Tindak Kekerasan dan Pemerasan

Para pelaku yang beraksi sejak Agustus 2021 ini, menjalankan aksinya di salah satu perumahan Pallazo Garden, Batamcenter. “Korban mereka ini semuanya adalah WN Tiongkok,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum, Polda Kepri, Kombes Teguh Widodo, Kamis (6/1).

Target komplotan ini bermacam-macam dari berbagai latar belakang pekerjaan. Namun, rata-rata targetnya orang memiliki duit yang banyak.
Sebelum menjalankan aksinya, pelaku menampilkan video-video porno melalui aplikasi. Lalu, nanti ada korban-korban yang terjerat dan terbujuk, untuk melakukan kontak.

Orang-orang yang melakukan kontak inilah menjadi mangsa para pelaku. Mereka lalu melakukan video call porno. Namun, video call ini direkam oleh para pelaku.
Hasil rekaman inilah yang dijadikan alat, untuk memeras para korbannya. “Sudah beraksi sejak tahun lalu,” ucap Teguh.

Teguh menjelaskan  10 orang tersangka ini memiliki peran nya masing-masing. Ada yang bertugas melakukan profiling kepada korban yang berada di Tiongkok, ada juga yang menjadi model video call sex. Lalu ada juga berperan melakukan pencarian korban, menghubungi korban, merekam video call sex, mengancam korban, serta memeras korban dengan menggunakan sistem elektronik aplikasi Wechat. “Kasus ini kami limpahkan ke imigrasi,” ucap Teguh.

Kepala Bidang Teknologi Informasi (Kabid Infokim) Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Batam, Tessa Harumdila, mengatakan WNA yang berbuat pidana ini, sudah berulang kali. Oleh sebab itu, ke depan imigrasi akan lebih meningkatkan pengawasannya.

Tessa menduga komplotan ini masuk saat pandemi melalui Bandara Soekarno Hatta. Usai mereka menjalani karantina, langsung menuju ke Batam.
“Mereka masuk melaluo visa kunjungan. Atas pengungkapan ini kami akan berkoordinasi pusat,” ujarnya.  (*)

Reporter: Fiska Juanda

spot_img

Update