batampos- Laju kasus Covid-19 di Kota Batam masih mengalami kenaikan. Dinas Pendidikan (Disdik) Batam sampai saat ini masih melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM). Kepala Disdik Batam, Hendri Arulan mengatakan perubahan sistem pembelajaran melihat perkembangan kasus yang terjadi di lingkungan sekolah. Sampai saat ini pihaknya masih terus berkomunikasi dengan pihak sekolah, terutama jika ada informasi siswa yang terpapar.
BACA JUGA:Â Kasus Covid-19 Meledak di Batam, Tambah 78 Kasus Baru
“Paparan sementara itu bukan berasal dari sekolah. Karena berdasarkan informasi ada anggota keluarga yang sudah positif dan dikhawatirkan menyebar kepada keluarga lainnya yang merupakan pelajar,” jelas Hendri, Minggu (6/2).
Langkah preventif untuk pencegahan sudah dilakukan. Pertama meliburkan kelas yang ada siswa terkonfirmasi positif hasil tes Covid-19 selama 5 kali 24 jam. Hal ini sesuai dengan aturan tim Satgas untuk lingkungan pendidikan.
Ia mengungkapkan sejauh ini belum ada penambahan kasus dari kalangan sekolah. Kendati demikian melalui grup WhatsApp sekolah, pihaknya terus meminta informasi karena pihak sekolah yang paling mengetahui kondisi anak didik mereka.
“Kalau untuk kasus sebelumnya sudah dilaporkan kepada Pak Wali. Beliau juga menginstruksikan untuk mengawasi dan memantau betul-betul perkembangan kasus ini, agar tidak ada lagi penyebaran di lingkungan sekolah,” bebernya.
Hendri mengakui dalam beberapa hari terakhir ini, jumlah kasus memang terus muncul. Namun untuk siswa masih belum ada temuan kasus baru. Meskipun begitu pihaknya diminta untuk terus berkoordinasi dengan pihak sekolah.
“Sekolah harus aktif dan rajin menginformasikan. Dan saya sudah minta dari beberapa hari ini. Harus ada laporan jika ada temuan kasus, karena ini penting dalam mengambil kebijakan terkait sistem pembelajaran ke depannya,” jelasnya.
Jika memang kondisi kasus mengalami kenaikan yang cukup signifikan, dan jumlah guru maupun siswa yang terpapar terus ada, maka tidak tertutup kemungkinan kembali ke daring. Meskipun, hingga sekarang untuk lingkungan sekolah cukup kondusif.
“Memang ada kekhawatiran terkait paparan ini. Makanya Pak Wali minta kami awasi betul keadaan beberapa hari ke depan. Kalau memang dibutuhkan PTM bisa diusulkan untuk ditangguhkan sementara. Namun kami berharap ini tidak terjadi pastinya,” terangnya Hendri.
Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mengambil langkah-langkah pencegahan penyebaran di sekolah. Salah satunya yang tidak boleh kendor adalah penerapan protokol kesehatan.
“Sementara ini tingkat kepatuhan terhadap penggunaan masker sangat baik. Pengawasan di sekolah juga baik. Hanya saja mengontrol anak di luar sekolah yang tidak mudah. Kami terus mengimbau melalui grup whatsapp orangtua untuk turut mengawasi anak,” tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan untuk saat ini berdasarkan indikator, perkembangan kasus Covid-19 di Batam masih terkendali. Melalui tim kesehatan di masing-masing wilayah kerja pemantauan terus dilakukan.
“Kalau ada positif kita lakukan tes dan kelas tertentu diliburkan,” kata dia.
Selain itu, tes antigen secara random juga dilakukan, sebagai upaya survei pembelajaran tatap muka. Jika ada banyak temuan hasil yang positif, kebijakan bisa saja berubah untuk kembali daring. Batam saat ini masih level 1, kecuali ada peningkatan level menjadi level tiga mungkin bukan sekolah saja yang tutup.
“Bisa merambat ke tempat ibadah, tempat hiburan, serta tempat wisata kuliner dan lainnya, saat ini kita masih level 1 dan masih aman untuk PTM,” jelasnya.
Selain itu, vaksin anak juga sudah mencapai angka 80 persen untuk dosis pertama, dan 40 persen dosis kedua. Hasil ini terus dimaksimalkan demi mencapai imun tubuh yang tinggi.
“Soal PTM atau daring ini tidak boleh asal tutup saja. Karena kami juga melihat indikator yang sudah ditentukan. Berharap saja kasus landai dan Batam tetap level 1. Sehingga aktivitas masyarakat tetap berjalan. Protkes juga tidak boleh kendor,” imbuhnya. (*)
Reporter : YULITAVIA