batampos – Sebanyak 70 UMKM lulus seleksi untuk berjualan di Sentra Oleh-Oleh Batam di MB2 Batamcenter. Pusat oleh-oleh pertama di Batam ini rencananya akan diresmikan pada 5 Juni mendatang dengan konsep satu pintu.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, Gustian Riau telah melakukan seleksi dan penilaian terhadap 1600 UMKM di Batam. Dimana akhirnya ada 70 UMKM yang memenuhi standar untuk nantinya berjualan di Sentra oleh-oleh Batam.
“Hari ini kami kumpulkan lagi 70 UMKM tersebut, untuk memastikan keseriusaan mereka bergabung bersama Sentra Oleh-Oleh Batam di Mall Botania 2,” ujar Gustian usai pertemuan dengan puluhan UMKM di MB2 Batamcenter, Jumat (20/5).
Keriusan para UMKM itu dibuktikan dengan membuat surat pernyataan tertulis bergabung bersama Sentra Oleh-oleh. Mereka diminta berjanji tidak mangkir atau meninggalkan lokasi begitu saja. Apalagi pihak MB2 sudah mengratiskan lokasi selama 5 bulan.
“Bentuk keseriusan kami lihat dari surat pernyataan tertulis. Kami berharap, pusat oleh-oleh ini bisa bermanfaat untuk wisatawan yang berkunjung ke Batam. Karena memang di Batam belum punya pusat oleh-oleh serba lengkap. Nah di Sentra ini semuanya dipastikan lengkap, mulai makanan-minuman, kerajinan, batik, baju khas Batam dan lainnya,” sebut Gustian.
Menurut Gustian, konsep pusat oleh-oleh ini satu pintu, yakni pembayaran hanya di kasir yang telah ditentukan, seperti swalayan. Tujuannya, untuk mengetahui, bagaimana minat wisatawan untuk satu produk.
“Jadi bisa diketahui mana produk yang laris dan tidaknya. Intinya lebih terkontrol saja. Insyallah kami minta pusat oleh-oleh ini disegerakan, paling tidak 5 Juni sudah diresmikan oleh Walikota dan Wakil Gubernur Kepri,” terang Gustian.
Disinggung pemilihan lokasi MB2 sebagai pusat oleh-oleh, menurut Gustian lokasinya yang strategis. Sebab berada di pusat kota berdekatan dengan pelabuhan, bandara dan perkantoran.
“Semua serba dekat lewat MB2. Mereka yang mau ke bandara tinggal lewat, tak perlu mutar-mutar lagi, karena $semua oleh-oleh sudah ada di satu tempat,” tegas Gustian.
Selain itu, lanjut Gustian. Pihaknya juga meminta produk yang dijual memiliki kemasan bagus atau sekelaa internasional. Nantinya, semua produk akan dimasukan dalam satu brosur, sehingga wisatawan bisa mencari dengan mudah apa yang diinginkan.
“Kami juga akan memfasilitasi UMKM yang belum memiliki izin edar dan kesehatan. Sehingga wisatawan bisa yakin, jika produk yang mereka beli terjamin, dari segi kebersihan, kehalalan dan kesehatan,” imbuhnya.
Ditempat yang sama, Manager Operasional MB 2, Tony Richard Lim menyambut baik rencana pemerintah menjadikan MB2 sebagai pusat oleh-oleh di Batam. Apalagi MB2 memiliki bangunan dan parkir sangat luas.
“Kami berterimakasih dengan Disperindag yang telah menjadikan MB2 sebagai pusat oleh-oleh mall pertama di Batam. Semoga hal ini dapat membantu UMKM yang ada di Batam,” ujar Tony.
Menurut dia, MB2 siap ikut serta membangkitkan perekonomian dan kepariwisataan Kepri, khususnya Batam. Karena itu, apapun program-program positif dari pemerintah akan senantiasa didukung.
Salah satu pemilik UMKM di Batam yakni, Nila Hibali sangat berterimakasih karena pemerintah telah menfasilitasi penyediaan wadah untuk memasarkan produknya. Sebab selama ini, ia memasarkan produk yakni batik secara online. Diantara produk yang dihasilkan batik Batam, batik ikan marlin dan lainnya.
“Selama ini kami pasarkan secara onlie, dengan adanya wadah ini, tentunya kami sangat senang, produk kami nantinya semakin dikenal, ” ujarnya di dampingi Harrymodesthe, rekan UMKM lainnya. (*)
Reporter : Yashinta