batampos – PT Bandara Internasional Batam (BIB) resmi mengelola Bandara Internasional Hang Nadim Batam. PT BIB akan mengelola Hang Nadim selama 25 tahun.
Pengelolaan PT BIB mencakup dari pembangunan, pembiayaan, pengalihan, pengoperasian dan pemeliharan Bandara Hang Nadim.
PT BIB merupakan kepemilikan tiga perusahan yakni PT Angkasa Pura 1, Incheon Internasional Airport Corporation dan PTT Wijaya Karya. Komposisi saham paling besar di PT Angkasa Pura 1 sebesar 51 persen.
Direktur Utama PT BIB, Pikri Ilham Kurniansyah, menjanjikan akan membuat Bandara Hang Nadim menjadi lebih maju dan lebih baik.
“Keberhasilan pengembangan Hang Nadim nantinya dapat memberikan dampak ke masyarakat lokal (Batam). Perkembangan Hang Nadim, akan sejalan dengan perkembangan masyarakat,” katanya.
Ia mengaku banyak hal yang akan dikerjakan di Bandara Hang Nadim. Tapi, ada satu yang dijanjikan Pikri adalah kemajuan Bandar Hang Nadim. Serta kontribusi Bandara Hang Nadim terhadap perekonomian di Batam.
“Saya mengucapkan terirmakasih terhadap komitmen semua pihak,” ujarnya,.
Walikota Batam sekaligus Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, mengatakan, telah lahir sejarah baru, pengelolaan Bandara Hang Nadim diberikan ke pihak ke 3.
Perjuangan untuk pengembangan Bandara Hang Nadim ini, kata Rudi tidak mudah. Namun,titik terang dari semua ini di 21 Desember 2021, penandatanganan nota kesepahaman pengelolaan Bandara Hang Nadim.
“Investasi pengembangan Hang Nadim ini sekitar Rp 6,89 triliun,” ungkap Rudi.
Ia menyampaikan rincian target pengelolaan Hang Nadim selama di tangan PT BIB, mulai dari renovasi terminal 1 dan pembuatan terminal 2.
Lalu, pengelola Bandara Hang Nadim harus membuka penerbangan domestik ke semua daerah.
Sedangkan untuk penerbangan internasional diprioritaskan untuk ke Korea, China dan India.
“Tidak hanya dapat meningkatkan pariwisata, tapi juga menjadikan Batam sebagai hub kargo atau logistik,” ujarnya.
PT BIB ditargetkan dapatt menampung sebanyak 40 juta orang pertahunnya. Tentunya, merealisasikan ini tidak mudah. Tapi demi merealisasikan itu semua, Rudi mengaku sudah membangun sarana penunjang.
“Kami akan buka lima lajur menuju ke bandara, nantinya juga ada fly over,” ujar Rudi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengharapkan ada akselerasi kerjasama di Bandara Hang Nadim.
Keberadaan Hang Nadim diharapkan menjadi hub logistik atau kargo, sehingga industri elektronik mendapatkan pasokan bahan baku langsung dari negara asalnya.
“Hang Nadim dapat menjadi gateaway juga ke Amerika, Tiongkok dan Singapura,” ungkapnya.(*)
Reporter: Fiska Juanda