batampos – Usai digondol maling, keenam penutup lubang aliran air (drainase) yang berada di depan Kantor DPRD Kota Batam masih belum diganti. Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Batam sudah memasang rambu sebagai tanda bahaya bagi pengguna jalan.
Kepala DBMSDA Batam, Yumasnur mengatakan pihaknya sudah memesan tutup drainase yang baru. Untuk mengantisipasi kehilangan aset milik daerah tersebut, bahan tutup drainase yang awalnya terbuat dari besi, akan diganti dengan beton.
“Dalam waktu dekat ini akan kami pasang kembali. Saya sudah pesan enam tutup baru yang terbuat dari beton. Karena saya khawatir kalau besi nanti dicuri lagi,” kata Yumasnur, Minggu (3/7).
Ia menjelaskan dengan penggunaan tutup drainase dari beton, diharapkan tidak lagi ada pencuri terhadap aset pemerintah. Penggantian ini merupakan upaya untuk meminimalisir kejadian serupa terulang.
“Sebenarnya walaupun beton mereka tetap saja cuti. Kasusnya mereka hancurkan beton untuk mengambil besinya. Tapi setidaknya tidak besi berat lagi seperti yang kemarin,” sebutnya.
Yumasnur menyebutkan kerugian akibat pencurian pada aset daerah ini cukup lumayan. Menurutnya, harga besi yang dicuri beberapa waktu lalu ternilai cukup mahal. Setidaknya ada enam lubang drainase yang dicuri. Hal ini jika terus terjadi, tentu akan merugikan.
“Kami coba pakai beton saja. Sedangkan yang ada sekarang ini dijaga saja. Informasinya Satpol PP sudah patroli untuk mengawasi beberapa titik rawan, terutama yang di depan Kantor DPRD dan area perkantoran,” ungkapnya.
Ia menambahkan, saat ini kejadian pencurian terhadap aset daerah cukup marak terjadi. Kabel penerangan lampu jalan umum (PJU) juga tidak hentinya dicuri pihak yang tidak bertanggungjawab.
“Saat ini kami masih terus berkeliling-mengecek fungsi PJU. Jika mati dan tidak berfungsi, biasanya pasti dicuri lagi,” imbuhnya.
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengimbau kepada masyarakat untuk turut membantu mengawasi, dan mengamankan aset milik daerah yang ada saat ini. Beberapa kali pencuri berhasil memotong, dan merusak fasilitas umum yang ada. Akibatnya menimbulkan permasalahan.
“Beberapa kali kabel PJU hilang, dan ini sangat mengganggu. Kalau sekiranya nampak tolong laporkan, kalau perlu tempat mereka jual itu barang curian lapor saja, biar kami yang tidak selanjutnya,” ujarnya.
Sementara itu, enam lubang drainase yang ada di trotoar Jalan Engku Hamidah masih diberi tanda peringatan untuk berhati-hati bagi pengguna jalan. Enam tutup drainase ini sudah hilang sejak beberapa waktu lalu. (*)
Reporter : Yulitavia