batampos – Batam Jazz Festival (BJF) yang digelar di Taman Dang Anom berhasil menarik minat masyarakat Batam. Ini adalah salah satu upaya membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Batam
Terbukti acara yang digelar 30-31 Juli ini berhasil menghibur pengunjung yang datang. Musisi jazz lokal mulai menghibur pengunjung sejak sore hari. Tidak saja itu, untuk menambah semarak acara, warga juga bisa mencicipi wisata kuliner yang ada di sekitar taman.
Personel band Volans, Erik mengungkapkan pecinta musik jazz masih di kalangan tertentu, sehingga ketika tampil di hadapan masyarakat umum, biasanya ia memilih lagu yang sudah cukup akrab di telinga masyarakat umum. Dengan hal tersebut, musik jazz bisa dinikmati, seperti sore hari kemarin.
Ia mengaku musik tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Musik bukan saja tempat menyalurkan kreativitas, namun sudah menjadi teman bagi semua orang, termasuk jazz. Untuk Bat sendiri, menurutnya perkembangan musik jazz sudah sangat luar biasa.
“Musik ini kan banyak, ya kembali lagi soal selera penikmatnya. Menurut saya, jazz cukup berkembang dan dinikmati di Batam saat ini. Festival ini juga menjadi ruang bagi musisi jazz untuk tampil dan memperkenalkan lebih luas aliran musik jazz ini,” sebutnya, Sabtu (30/7).
Kegiatan pertama ini melibatkan musisi lokal yakni C.O.A, Tanaka Manalu, X Soul, Chepy Soekardy Quintet, volans, dan Malaykustik,
“Kegiatan berlangsung mulai pukul 17.00-22.00, dan tidak dipungut biaya,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam Ardiwinata, Minggu (31/7).
Ardi menyampaikan, kegiatan ini untuk mengobati kerinduan masyarakat Kota Batam pada aliran musik berasal dari Amerika Serikat tersebut. Ardi mengajak masyarakat Kota Batam untuk menyaksikan rangkain Batam Jazz Festival.
Ardi menyebut, kegiatan Kenduri Seni Melayu (KSM), dan Batam Wonderfood Ramadhan, Batam Jazz Festival akan menjadi agenda kepariwisataan tahunan Kota Batam. “Setelah rangkaian KSM (Kenduri Seni Melayu) sukses digelar, kita kembali lagi dengan musik jazz,” ucapnya.
Dipilihnya lokasi Taman Dang Anom yang diresmikan oleh Wali Kota Batam sekaligus Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi itu karena memiliki spot foto Instagramable diantaranya sayap burung garuda, menara hias setinggi 11 meter, payung hias serta fasilitas penunjang lainnya sehingga cocok jadi tempat berswafoto.
“Sambil menikmati alunan musik jazz, masyarakat bisa menikmati pemandangan Taman Dang Anom,” katanya.
Tahun 2022 ini, BJF akan menghadirkan musisi lokal Batam. Di tahun-tahun selanjutnya, kegiatan ini akan menghadirkan musisi Indonesia bahkan luar negeri. Ia berharap dengan digelarnya BJF ini dapat mendongkrak kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Terlebih saat ini wisman sudah mulai berdatangan ke Kota Batam.
“Event paling cepat mendatangkan wisman serta dapat meningkatkan length of stay (lama tinggal),” ujarnya.
Sementara itu, sejak sore pengunjung mulai memadati area taman Dang Anom. Kursi-kursi yang disediakan panitia terlihat terisi penuh oleh pengunjung yang siap menikmati penampilan musisi jazz lokal Batam.
Widy salah seorang pengunjung mengaku datang ke sini bersama rekan kerjanya. Menikmati musik jazz dipilih untuk menghabiskan weekend bersama sahabat, setelah disibukkan dengan aktivitas bekerja.
“Aku penikmat musik saja. Jadi general aja. Asal enak di kuping pasti aku suka aja. Hari ini aku datang bersama bestie aku. Tadi kami juga coba jajan kuliner di sini untuk cemilan sambil nonton,” ujarnya. (*)
Reporter: YULITAVIA