batampos – Kenaikan harga BBM mulai berdampak dengan harga kebutuhan pokok di pasaran. Harga barang mulai bergerak naik pasca pemerintah mengumumkan dan memberlakukan tarif baru BBM.
Sebelumnya sejumlah jenis kebutuhan pokok memang sudah meninggi. Telur ayam misalkan yang semula bertengger diangka Rp 58 ribu per papan kini naik jadi Rp 59 ribu hingga Rp 60 ribu per papan. Begitu juga dengan sayuran yang semula juga sudah naik harga kini naik lagi setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM.
Sayur bayam dan sawi naik ke angka Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu per kilogram. Cabai merah kini mulai bertengger diangka Rp 65 ribu hingga 70 ribu per kilogram. Cabai rawt sudah mendekati angka Rp 100 ribu per kilogram.
Disebutkan pedagang, selain karena hasil panen petani yang menurun akibat musim hujan, kenaikan sayuran ini juga sejalan dengan kenaikan BBM.
“BBM sudah naik jadi naik harga juga (sayuran), ” kata Agnes, pedagang Sayur di pasar Sagulung.
Jhoni pemilik toko sembako lainnya mengaku harga kebutuhan pokok lainnya juga dipastikan akan naik. Ini sudah jadi tradisi jika harga BBM naik maka harga sembako juga bergerak naik. “Karena jasa transportasi juga pasti akan naik. Harga barang juga ikut naik,” katanya.
Warga yang dijumpai di pasar umumnya mulai mengeluh. Kenaikan harga BBM yang ditetapkan pemerintah dinilai semakin menyusahkan masyarakat. Situasi ekonomi yang belum kunjung stabil akibat terpaan wabah pandemi Covid-19 tentu semakin memberatkan.
“Kalau hanya BBM yang naik sih tak apa, tapi kalau diikuti dengan kenaikan harga sembako ya semakin hancurlah (ekonomi) kami masyarakat kecil ini. Sudah sudah ditambah susah lagi,” ujar Yuni, seorang warga. (*)
Reporter : Eusebius Sara
