batampos – Pemerintah pusat diharapkan dapat memberikan subsidi untuk sektor pariwisata di Kota Batam setelah kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam, Ardiwinata, mengatakan, kenaikan harga BBM dipastikan akan berdampak terhadap berbagai sektor, termasuk pariwisata.
“Di dalam grup komunikasi pelaku wisata belum ada riak yang berarti. Kami sebagai pemerintah kota tentu kami akan menampung jika ada masukan atau hal yang terkait dengan dampak kenaikan harga BBM ini,” kata dia, Selasa (6/9/2022).
Menurutnya, saat ini pelaku wisata masih berada di zona aman. Karena suasana masih pandemi, pemulihan ekonomi melalui kebangkitan pariwisata didorong pulih lebih cepat. Sehingga target di akhir tahun nanti pariwisata bisa lebih baik dari dua tahun lalu.
Ia berharap jika terjadi kenaikan harga di sektor pariwisata diharapkan tidak terlalu signifikan. Karena kata dia, hal itu akan mempengaruhi daya beli masyarakat nantinya.
“Pariwisata kita ini baru mau bangkit, dan angka kunjungan juga baru mulai terlihat, dan tingkat okupansi akhir-akhir ini mulai kembali ramai. Mudah-mudahan bisa diambil kebijakan yang terbaik nanti. Kami juga belum tahu, apakah nanti pusat memberikan subsidi untuk sektor pariwisata demi menekan dampak kenaikan harga BBM ini,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Batam, Mansur, mengatakan, sampai saat ini belum mendapatkan informasi terkait hal ini.
Menurutnya dampak kenaikan harga BBM tentu sudah menjadi konsumsi publik. Dampak yang ditimbulkan diperkirakan terjadi di semua sektor.
“Maaf saya belum tahu detailnya. Karena saya lagi cuti,” katanya.(*)
Reporter: Yulitavia
