batampos – Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Kementerian Keuangan akan menggelontorkan Dana Insentif Daerah (DID) Kinerja Tahun Berjalan bagi pemerintah daerah yang memiliki prestasi, salah satunya Kota Batam. Total anggaran yang disalurkan mencapai Rp3 triliun pada September dan Oktober mendatang.
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, mengatakan, DID merupakan apresiasi dari pemerintah pusat ke daerah.
“Untuk Batam tinggal menunggu dana ditransfer dari pusat. Kalau angkanya saya lupa berapa yang akan didapatkan Batam. DID ini merupakan penghargaan bagi daerah yang berprestasi. Batam menurut saya memiliki prestasi yang cukup baik selama ini,” jelasnya usai mengikuti rapat paripurna, Rabu (21/9/2022).
Amsakar menjelaskan, penilaian terhadap pemberian DID ini di antaranya, kinerja pemerintah daerah dalam pembelanjaan produk dalam negeri, penyelesaian kasus Covid-19 dan vaksinasi, pengentasan kemiskinan, penanganan stunting, hingga penurunan inflasi daerah.
Ia menyebutkan, jika melihat indikator penilaian terhadap beberapa hal di atas, Amsakar menambahkan Batam termasuk daerah yang fokus dan memiliki capaian terbaik.
“Untuk stunting kita berhasil turun dari angka 6 persen ke angka 3 persen. Selanjutnya untuk vaksinasi Batam juga berhasil membawa Kepri ke posisi terbaik di Indonesia,” ujarnya.
Sedangkan untuk program menekan inflasi, saat ini tengah disusun program mulai dari pemberian bantuan langsung tunai (BLT), subsidi BBM, hingga operasi pasar murah.
“Jadi menurut saya kinerja ini pantas diapresiasi. Untuk itu butuh kekompakan semua pihak untuk menyukseskan semua ini. Agar Batam bisa terus menjadi kota dengan kinerja terbaik, sehingga mendapatkan DID dari pusat,” beber politis NasDem ini.
Untuk bisa mendapatkan DID ini, Amsakar mengungkapkan kinerja Pemko Batam terus ditingkatkan, termasuk ketepatan waktu dalam pengesahan APBD setiap tahunnya. Apresiasi yang diberikan pusat harus dimanfaatkan dengan baik.
Diharapkan APBD Batam bisa mengalami kenaikan setiap tahunnya, termasuk yang bersumber dari insentif pusat.
“Jika sekarang masih Rp 3,1 triliun, ke depan kami berharap nilai anggaran bisa bertambah, selain dari pendapatan asli daerah yang terus dioptimalkan,” bebernya.(*)
Reporter: Yulitavia