Minggu, 1 Desember 2024

Sepi Pengunjung, Lapak Pasar TPID Marina Ditinggalkan Pedagang

Berita Terkait

spot_img
Pasar Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) II Dreamland Batam di Marina semakin sepi. Foto: Eusebius Sara/Batam Pos

batampos – Kondisi Pasar Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) II Dreamland Batam di Marina, Kelurahan Tanjungriau, Kecamatan Sekupang, semakin memprihatinkan. Pasar binaan Pemko Batam ini berjalan di tempat karena tak ada perkembangan apapun semenjak diresmikan. Banyak pedagang yang sudah meninggalkan lokasi pasar lantaran sepi pengunjung.

Batam Pos yang bertandang ke sana, Selasa (11/10), melihat nyaris tak ada aktifitas layaknya pasar basah lain. Banyak lapak dan kios yang kosong karena ditinggalkan pedagang.


Hanya beberapa lapak kios yang terisi dan itupun hanya untuk toko sembako, pangkas rambut, dan kedai kopi yang memang sudah memiliki langganan tetap dari warga sekitar. Lapak basah di dalam pasar nyaris tak ada yang terisi. Padahal pasar ini dibebaskan biaya sewa saat awal di resmikan.

Baca Juga: Seorang Pria Terjun Bebas dari Fly Over Pelabuhan Punggur

Indri, pemilik kedai kelontong yang masih bertahan menuturkan, pasar ini hanya ramai diawal peresmian saja. Saat awal diresmikan hampir semua lapak dan kios sudah terisi. Barang dagangan pun tersedia dengan lengkap dengan harga yang dikendalikan oleh Disperindag Kota Batam.

Namun itu tak bertahan lama karena sepi pengunjung. Pedagang mulanya hanya mengeluh dan berharap agar ada terobosan dari Pemko Batam untuk meramaikan pasar tersebut namun itu jauh dari harapan. Belakangan pedagang mulai menyerah dan meninggalkan lokasi pasar tersebut.

“Yang bertahan ini memang tak punya lagi lapak di tempat lain dan warga di sini. Yang bisa dapat lapak di luar pasti pindah karena memang tak ada pengunjung sama sekali. Kami yang bertahan ini paling untuk langganan ibu-ibu di tempat tinggal kami saja,” ujar wanita yang menjual sayuran dan bumbu dapur tersebut.

Baca Juga: Hampir Sebulan, 110.344 Pelanggar Lalu Lintas Terjaring ETLE di Batam

Jhoni, pedagang lainnya menuturkan, penyebab matinya pasar TPID II adalah pasar kaget yang tumbuh subur di sekitar lokasi Pasar TPID II. Pasar kaget menghalangi warga untuk berbelanja ke lokasi pasar TPID.

“Pagi sore pasar kaget buka terus, gimana orang mau ke sini. Pasar kaget buka dekat perumahan dan pintu keluar masuk warga,” ujar Jhoni.

Situasi ini disayangkan pedagang di sini. Sebab, Pemko Batam mengucurkan anggaran yang cukup besar untuk pasar tersebut namun tak berjalan efektif.

“Kalau dilihat dari harganya seharusnya pasar ini hidup karena dikendalikan dari Pemko. Kadang selisih sampai Rp 2 ribu (lebih murah) dari pasar lain. Di dalam pasar juga ada alat timbang ulang (sebagai alat untuk tertib ukur) untuk menghindari kecurangan pedagang. Banyak keunggulan pasar ini cuman itu tadi kondisinya yang tak memungkinkan,” kata Indri. (*)

 

 

Reporter : Eusebius Sara

spot_img

Update