batampos – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) kian meningkat. Ini setelah adanya temuan ratusan kasus DBD selama sepuluh bulan terakhir.
Tingginya temuan kasus DBD ini harus diwaspadai masyarakat. Salah satunya dengan menjaga kebersihan lingkungan. Tingginya curah hujan saat ini disebut mempengaruhi peningkatan kasus DBD. Genangan air yang timbul setelah hujan berpotensi menjadi sarang nyamuk untuk berkembangbiak.
Diketahui, berdasarkan data Dinkes Kota Batam kasus DBD hingga kini 724 orang. Angka ini lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Angkanya dipastikan akan terus naik mengingat di tahun 2022 ini masih menyisakan dua bulan lagi.
Baca Juga: Ini Pentingnya Mencuci Tangan dengan Sabun
Bila dibandingkan tahun 2021, kasus DBD berjumlah 710 kasus dengan kasus kematiannya sebanyak empat orang. Sedangkan di tahun 2020 ada 763 kasus dengan kasus kematian tiga orang. Lalu di tahun 2019 ada sebanyak 728 kasus dengan kasus kematian dua orang.
“Jumlah kasus DBD mencapai 724 kasus. Jumlah ini merupakan kasus DBD yang ditemukan sepanjang Januari sampai 14 Oktober 2022,” ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Batam, Melda Sari, kemarin.
Melda menyebutkan, temuan kasus DBD paling banyak terjadi pada Juli 2022 yakni sebanyak 98 kasus. Selanjutnya disusul Agustus 89 kasus dan Januari 2022 yakni 85 kasus DBD. Sementara bulan Februari 65 kasus dan Maret 75 kasus. Selanjutnya April 62 kasus dan Mei 65 kasus DBD. Juni 71 kasus, September ada 76 kasus dan Oktober 38 kasus DBD.
Baca Juga: Batam akan Miliki Stadion yang Megah, di Sini Lokasinya
Ditambahnya, sampai saat ini sebanyak lima pasien DBD yang meninggal dunia. Pasien meninggal itu merupakan balita. Pertama pasien usia satu tahun warga Mediterania. Lalu pasien usia 4 tahun warga Pelita, Nongsa, dan ketiga warga Kavling Sejunlung berusia 6 bulan. BAlita usia 5 tahun warga Tembesi Makmur dan terakhir balita berusia 1 tahun.
“Kasus DBD ini bersifat fluktuatif. Di saat musim hujan, penyakit DBD akan meningkat,” ucap Melda.
Kepala Dinas Kesehatan Batam Didi Kusmarjadi menambahkan, berbagai upaya terus dilakukan Dinkes Kota Batam guna meminimalisir penyebaran DBD ini. Salah satunya dengan mengaktifkan peran juru pemantau jentik (jumantik) dengan program Gerakan satu rumah satu orang jumantik.
Baca Juga: Sektor Pariwisata di Batam Diyakini akan Pulih Lebih Cepat
Para jumantik ini akan diberikan sosialisasi dan penyuluhan serta pemahaman. Peran jumantik ini dilakukan di seluruh wilayah seperti diantaranya, edukasi jentik bersama tim Jumantik Bida Ayu Blok G,Kelurahan Mangsang, Sosialisasi Jumantik di BukitBarelang Kelurahan Tanjungpiayu, Pembinaan Jumantik Cilik di Bengkong Mahkota, Bengkong.
“Peran jumatik ini penting dalam meminimalisir penyakit DBD. Satu rumah satu jumantik,” ucapnya. (*)
Reporter : Rengga Yuliandra