batampos – Balita berusia 2,5 tahun warga Batam penderita gagal ginjal akut pada anak masih mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Badan Pengusahaan Batam, Minggu (23/10).
Direktur RSBP Batam, Afdhalun Hakim SpJB mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan fungsi ginjal terakhir, sudah ada perbaikan.
“Masih dalam perawatan. Kita lakukan HD dengan cara Peritonial Dialisis,” ujar Afdhalun.
Baca Juga: Berduaan di Kamar Hotel Bisa Dipidana, PHRI Batam: RKUHP Perzinaan Tak Pantas
Afdhalun menyebutkan keluhan pasien sudah tiga hari tidak dapat buang air kecil, selain itu kondisinya demam dan batuk dan kemudian orangtuanya memberikan sirup parasetamol. Di RSBP pasien itu mendapatkan penangangan dokter spesialis anak unit intensif anak.
“Kalau dokter spesialis ginjal anak kita belum punya,” tuturnya.
Disinggung mengenai kapasitas rumah sakit ini terhadap pasien gagal ginjal akut anak, Afdhalun menjawab, kapasitasnya mencukupi. Apalagi, sampai saat ini baru satu pasien gagal ginjal akut pada anak yang dirawat di RSBP.
“Selain itu kondisi stabil gak perlu ruangan Khusus,” bebernya.
Baca Juga: Begini Modus Kasus Korupsi Dana BOS di SMKN 1 Batam
Rumah Sakit Badan Pengusahaan Batam sendiri menjadi satu dari empat rumah sakit di Batam yang ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan pasien gagal ginjal akut pada anak.
Selain RSBP, ada Rumah Sakit Awal Bros, Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah, dan Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam menunjuk empat rumah sakit sebagai rumah sakit rujukan gagal ginjal akut pada anak di Kota Batam. Rumah Sakit yang dimaksud adalah rumah sakit yang memiliki fasilitas ruangan intensif berupa High Care Unit (HCU) dan Pediatric Intensive Care Unit (PICU).
“Di luar itu atau fasilitas pelayanan kesehatan yang tidak memiliki fasilitas dimaksud atau sarana prasarana lain sesuai dengan kebutuhan medis pasien, maka harus melakukan rujukan ke rumah sakit yang memiliki dokter spesialis ginjal anak dan fasilitas hemodialisis anak,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi. (*)
Reporter: RENGGA YULIANDRA
