Selasa, 22 Oktober 2024

Industri Pengolahan Jadi Motor Ekonomi, Batam Bisa Terhindar dari Resesi

Berita Terkait

spot_img
ilustrasi bp batam kawasan industri
Ilustrasi kawasan industri di Kota Batam. Foto: BP Batam untuk Batam Pos

batampos -Di tengah isu resesi yang akan melanda pada tahun 2023, Kota Batam optimis bisa terhindar dari hal tersebut. Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Batam Jefridin, Rabu (26/10).

Menurutnya Kota Batam selalu bisa mandiri jika dilanda oleh berbagai resesi. Hal yang membuat Batam bertahan dari resesi selain kebijakan pemerintah daerah, sektor pengolahan atau manufaktur Batam yang masih kokoh sampai saat ini.

Baca Juga: Petugas Bea Cukai Batam Dituding Melakukan Pungli

Meski ada beberapa sektor yang tumbang karena Covid-19. Tapi, Kota Batam bisa bertahan dan perlahan-lahan bangkit. Pemerintah Kota Batam terus berkoordinasi dengan Forkompinda agar pertumbuhan ekonomi bisa meningkat.

“Sektor yang paling terpukul itu adalah pariwisata. Namun saat ini, kondisi jauh lebih baik. Terlihat dari angka kunjungan dan tingkat hunian di hotel sekarang sudah mengalami kenaikan,” ujarnya.

Ia berharap resesi ini tidak terjadi, namun jika kondisi tidak terhindarkan diharapkan tidak berdampak yang terlalu signifikan terhadap Kota Batam. Sebab, kota Batam salah satu kota yang punya magnet kuat bagi negara tetangga lainnya untuk investasi atau pun melakukan kerjasama lainnya.

Baca Juga: Kondisi Terkini Meisterstadt Batam-Pollux Habibie

Meski begitu, pihaknya bersama Forkompinda kota Batam tetap menyiapkan antisipasi agar resesi tersebut tak berdampak buruk terhadap kota Batam.

“Dalam hati kecil saya tak begitu berdampak. Banyak Investasi yang sudah masuk ke Batam. Artinya ketertarikan negara maju ini sangat berpengaruh. Meski ada perang antara Rusia dan Ukraina, Batam tak akan terpengaruh kita harus optimis,” katanya.

Sementara, Pengamat ekonomi Universitas Internasional Batam, Suyono Saputro mengatakan, ada beberapa sektor yang kemungkinan akan terdampak jika resesi global tahun 2023 terjadi.

Baca Juga: Tim Gabungan Razia Parkir Liar di Depan Pelabuhan Internasional Batamcenter

Katanya, sektor manufaktur yang akan paling berdampak di Kepri jika resesi itu terjadi. Meski realisasi resesi itu masih abu-abu. Namun, ia meminta semua pihak harus menjaga sektor manufaktur agar terhindar dari dampak itu.

“Karena beberapa negara besar tujuan ekspor negara Indonesia itu memang dikhawatirkan akan mengalami perlambatan ekonomi. Ini yang harus disikapi oleh pemerintah secara hati-hati,” ujar dia.

Ia menyebut, jika resesi itu terjadi maka ekspor Indonesia akan mengalami perlambatan. Dampaknya, industri manufaktur yang akan mengalami pengurangan permintaan. Perekonomian Kepri yang baru saja bangkit bisa terjun bebas jika pemerintah tak menyiapkan langkah taktis.

Baca Juga: Ada 2 Kasus Gagal Ginjal Akut Anak di Batam, Satu Meninggal Dunia

Lanjut, selama ini sektor manufaktur menjadi tulang punggung ekonomi Kepri. Walaupun, kondisi Indonesia masih lebih baik dibandingkan dengan negara lain, namun jika resesi menghantam tujuan ekspor sudah pasti akan berdampak ke Indonesia. Terkhusus Kepri.

“Jika sektor manufaktur terdampak oleh perlambatan permintaan global, maka akan memicu sektor lain juga seperti akomodasi, konstruksi dan jasa perdagangan karena jasa pengolahan di Kepri menjadi tulang punggung selama ini. Kita berharap jangan sampai resesi global terjadi,” katanya. (*)

 

 

Reporter :YULITAVIA

spot_img

Update