Senin, 21 Oktober 2024

Kapal Xing Shun 1 Karam di Taiwan, Keluarga di Batam Berharap Bantuan Pemerintah

Berita Terkait

spot_img
kapal shinsung
Leny Sumarti Lumban Tobing (tengah) bersama kedua anaknya memperlihatkan foto sang suami Kapten Kapal Shinsung yang karam di lautan Taiwan. Foto: Yashinta/Batam Pos

batampos – Lima hari pasca karamnya kapal Xing Shun 1 berbendera Panama di laut Taiwan, keluarga dari 12 korban yang belum ditemukan masih berharap. Keluarga juga masih menunggu informasi pasti dari pemerintah Indonesia, agar informasi yang diterima tak simpang siur.

Salah satunya keluarga dan kerabat Jackson AF Marpaung, Kapten Kapal Xing Shun, di Batam. Nona Beta, adik korban mengatakan keluarganya belum dapat informasi terbaru tentang pencarian abangnya dan 11 kru kapal yang hilang di laut Taiwan. Padahal, keluarganya sudah sangat khawatir karena belum ada informasi terbaru.

“Sampai sore ini (kemarin, red) belum ada informasi terbaru. Kami masih menunggu, terutama update informasi dari pemerintah Indonesia,” jelas Nona Beta kepada Batam Pos.

Dikatakannya, kondisi keluarga pasca mendapat kabar karamnya kapal masih sangat shock. Sehingga setiap hari keluarganya tak henti berdoa agar Jackshon dan 11 kru kapal lainnya ditemukan dengan selamat dan sehat.

“Setiap saat kami selalu berdoa, agar semuanya selamat dan sehat. Semoga bisa segera ditemukan,” harap Nona lagi.

Baca Juga: Keluarga Korban Kapal Xing Shun 1 Berharap Pemerintah Indonesia Terlibat Dalam Pencarian

Istri Jackson, Leny Sumarti Luban Tobing menceritakan suaminya berangkat pada tanggal 17 Agustus lalu dari Pelabuhan Kargo Sekupang, Batam. Kapal yang dinahkodai Jackson saat itu bermuatan semen untuk diantar ke beberapa negara. Rute yang telah dilalui Kapal Xing Shun mulai Indonesia-Hongkong-Thailand dan kemudian berlanjut ke Taiwan.

“Suami saya berangkat dari Batam. Kapal bermuatan semen. Tak ada firasat apapun. Komunikasi kami juga lancar. Bahkan pagi sebelum saya dapat informasi kapal karam, kami masih komunikasi. Suami saya minta doakan, sehari lagi sampai di Taiwan, saya doakan. Dan tak ada firasat apapun,” ungkap Leny.

Namun, lanjut Leny, ia sempat melarang suaminya menerima tawaran kerja ke luar negeri. Sebab, kontrak kerja yang terlalu lama, yakni 10 bulan. Padahal sebelumnya, kontrak kerja paling lama hanya 4 bulan. Namun Jackson berhasil meyakinkan istri yang telah dinikahi selama 20 tahun ini. Alasannya, karena sudah cukup lama di rumah, yakni 6 bulan.

“Saya sempat larang, karena terlalu lama. Selama ini hanya 4 bulan paling lama, itu pun di dalam negeri. Kali ini 10 bulan dan keluar negeri. Tapi suami saya meyakinkan, kalau semuanya baik-baik saja, dan saya mengizinkan disertai doa suami dalam keadaan selalu sehat,” sebut ibu dari tiga orang anak ini.

Baca Juga: Nongsa Digital Park Hasilkan 50 Lebih Karya Film

Meski masih dalam keadaan shock, Leny yakin suaminya dalam kondisi selamat dan sehat. Karena itu, ia masih terus berharap bantuan dan upaya dari pemerintah Indonesia, untuk ikut mencari keberadaan suaminya dan 11 kru kapal yang hilang.

“Besar harapan kami, pemerintah Indonesia, pak Presiden Jokowi, turut membantu mencari keberadaan suami saya di sana (Taiwan). Sebab langkah kaki kami sangat terbatas untuk ke sana. Semoga permintaan tolongan kami didengar,” ujarnya sambil menarik nafas panjang.

Sementara ibu kandung Jackson, Torongan Siahaan juga yakin anak sulungnya itu dalam kondisi selamat dan sehat. Sebab sama sekali ia tak punya firasat apapun.

“Jujur dapat informasi itu membuat saya shock dan terus menangis. Namun saya tak punya firasat apapun. Padahal biasanya, kalau anak sakit, saya pasti punya feeling juga. Tapi ini sama sekali tidak. Makanya saya yakin anak saya selamat dan sehat,” ujar wanita berusia 74 tahun ini.

Baca Juga: Penyanyi Top Batak Isi Panggung Hiburan di Sport Hall Temenggung

Dikatakannya, setiap hari ia selalu mendoakan anak-anaknya dalam kondisi sehat. Bahkan saat Jackhon meminta izin berangkat, ia mendoakan pria berusia 50 tahun itu dijaga oleh Tuhan. Sebab laut yang sangat luas itu penuh dengan marabahaya. Namun ia yakin, doa dari orang tua terutama ibu bisa menjaga seorang anak.

“Setiap malam saya berdoa, agar anak saya dilindungi dan dijaga. Diberi keselamatan, dan saya yakin itu,” sebutnya.

Menurut dia, putra sulungnya itu di kenal sangat baik terhadap keluarga dan orang lain. Ia memiliki jiwa sosial yang tinggi dan mau membantu siapa saja.

“Banyak yang datang menangis saat tahu kabar tentang anak saya. Banyak yang mendoakan dia dalam keadaan selamat dan sehat,” pungkasnya. (*)

 

Reporter : Yashinta

spot_img

Update