batampos – Aktifitas truk bermuataan pasir tanpa penutup membuat jalan yang baru selesai dibangun di kawasan Batubesar-Sambau, Nongsa, kotor. Hal ini dikhawatirkan akan merusak kondisi jalan karena tumpukan tanah yang tercecer dari truk.
Warga Nongsa, Emi, mengatakan, aktivitas truk bermuataan pasir atau tanah tanpa penutup sudah jadi pemandangan lumrah setiap harinya. Hal itu dikarena beberapa lokasi di kawasan daerah Sambau masih ada aktivitas cucian pasir ilegal.
“Ya sudah biasa lihat lalu lalang truk bermuatan pasir tanpa penutup, bahkan ada juga yang bawa truk cukup laju,” imbuhnya.
Baca Juga:Â PHRI Fest 2022 Resmi Dibuka, Luki: Ini Pasti Menjadi Daya Tarik Bagi Wisatawan
Menurut dia, sejumlah jalan di kawasan Batubesar rusak karena lalu lalang truk. Jalan tersebut juga kerap bertumpuk tanah yang kemudian berlumpur di saat hujan dan berdebu di saat panas.
“Nah jalan yang sering kena ceceran tanah dan pasir itu sudah diperbaiki. Jalan setelah RS Bayangkara itu sering ketutup lumpur tebal, padahal dulunya bagus, tapi akhirnya rusak. Baru dua minggu ini sudah diaspal lagi,” ujar Emi.
Ia khawatir, jalan baru yang selesai dibangun akan mengalami nasib serupa jika tak segera dicegah. Sebab, lalu lalang truk bermuatan pasir hampir setiap saat terlihat di jalan tersebut.
Baca Juga:Â 10 Hotel di Batam Buka Lowongan Kerja
“Sekarang-sekarang ini juga sudah terlihat ceceran lumpur. Takutnya jalan rusak kalau dibiarkan begitu saja,” ungkap Emi.
Hal senada juga dikatakan Rio, pengendara yang kerap melintas di jalan Sambau-Batubesar. Menurutnya, hampir seluruh truk yang beraktivitas di jalan tersebut tak memakai penutup.
“Jarang sekali saya lihat truk yang bermuataan pasir atau tanah pakai penutup,” imbuh.
Baca Juga:Â Parkir di Badan Jalan, Kendaraan akan Diderek
Karena itu, ia berharap aparat keamanaan bida segera menindak truk-truk tersebut. Karena cukup meresahkan pengguna jalan.
“Ya beeharap jangan dibiarkan begitu saja, karena menganggu pengendara yang melintas,” pungkasnya.(*)
Reporter: Yashinta