Minggu, 24 November 2024

Penyelundup PMI Ilegal Beraksi di Tanjunguncang

Berita Terkait

spot_img
Drainase induk antara Perumahan Central Park dan Sumberindo yang digunakan penyelundup PMI Ilegal di Tanjunguncang. Foto: Dalil Harahap/Batam Pos

batampos – Penyeludupan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal masih marak terjadi di Kota Batam, Provinsi Kepri.

Terbaru, aktivitas orang yang diduga penyelundup PMI ilegal dipergoki Satpam Perumahan Sumberindo, Tanjunguncang, Manjalo Simbolon.


Ia bahkan sempat mengejar orang yang diduga penyelundup PMI Ilegal tersebut. Ia menjelaskan, saat dirinya berpatroli di sekitar drainase induk antara Perumahan Central Park dan Sumberindo, terlihat satu unit mobil terparkir di depan pasar basah di kawasan tersebut.

“Ada orang ramai-ramai. Lalu saya hampiri, waktu pakir motor, ada orang yang naik motor boncengan pakai helm melambaikan tangan ke sopir mobil agar kabur,” ujarnya, Selasa (6/12/2022).

Baca Juga: Mobil yang Terbakar di Jalan Raja Isa Batamcenter Bermuatan Baterai 1,6 Ton

Ia menduga PMI ilegal tersebut masuk dari perairan Marina Tanjungriau menuju perairan di Tanjunguncang.

“Masuknya dari alur drainase induk antara Perumahan Central Park dan Sumberindo,” jelasnya.

Boat pancung lanjutnya, diduga masuk dari alur drainase induk Sumberindo yang dikelilingi bakau.

“Mungkin mereka ketakutan dan langsung kabur. Saya kejar mobilnya sampai ke Central Park,” tuturnya.

Baca Juga: Pencuri HP di Parkiran Melati Fitnes Pasar BBC Sagulung Terekam CCTv

Ia menduga penyelundup PMI ilegal tersebut memilik kaki tangan di sekitar lokasi.

“Kenapa mereka tahu lokasi ini sepi dan tahu air pasang. Bila air pasang air sampai masuk ke jalan Ruko dan mempermudah boat pancung bersandar,” tambahnya.

Saksi matanya lainnya, Iqbal, mengaku melihat langsung para PMI ilegal tersebut.

“Saat itu saya olahraga sama istri melihat mereka diantar boat pancung dengan isi pancung penuh sandar di bibir parit besar yang dekat ke pasar,” katanya.

Ia mengaku melihat perempuan membawa koper turun dari boat pancung. Lalu disusul laki-laki yang terlihat tergesa-gesa masuk ke area ruko.

Baca Juga: Buruh Kota Batam Gagal Bertemu Gubernur Kepri

“Saya lihat mobil warna putih susu disopiri perempuan. Perempuan tersebut menelpon rekannya dan menanyakan soal paspor gitu sama lawan teleponnya,” paparnya.

Ia menduga dua orang yang mengendarai motor bertugas untuk mengawasi sekitar lokasi.

“Saya langsung lapor sama perangkat setempat,” ucapnya.

Ketua RT 01 Perumahan Sumberindo, Mustari Abdul Hamid, mencurigai ada kaki tangannya para penyelundup PMI ilegal di area tempat tinggal mereka.

“Mana mungkin dia (penyelundup) tahu suasana sepi. Pas orang tak ada jualan di pasar,” ujarnya.

Baca Juga: Buruh Minta Surat Rekomendasi UMK Batam 2023 Direvisi, Ini Alasannya…

Ia menjelaskan, jalur tersebut dulunya digunakan oleh orang yang mengambil kayu.

“Drainase induk ini memang bisa dilalui pompong. Kami, perangkat akan memperketat lokasi ini. Takutnya nanti dikira perangkat sini tutup mata,” jelasnya.

Babinkamtibmas Polsek Batuaji, Aipda Yusri Zebua, membenarkan informasi tersebut. Ia mengaku mendapatkan laporan dari warga terkait dugaan adanya aktivitas penyelundupan PMI ilegal di area tersebut.

“Saya langsung respon cepat ke lokasi bersama warga. Kami cek CCTv. Ada dua CCTv, satu dekat turunnya TKI dari boat pancung dan satu lagi di perumahan Central Park pos Satpam,” ujarnya.

Baca Juga: Siaran TV Analog Diputus, Warga Batam Kesulitan Dapatkan Set Top Box

Ia juga mengatakan, sudah melaporkan hal tersebut ke pimpinan untuk di Lidik Unit Reskrim Polsek Batuaji.

Ketua RW 23 Perumahan Centrak Park, Mulyono, mengatakan, pihaknya akan memperketat pengawasan di sekitar lokasi.

“Kalau benar TKI ilegal kita sikat. Jangan sampai masyarakat melindungi itu. Jadi kita harus tindaklanjuti ini,” katanya.

Lurah Tanjunguncang, Tengku Akbar, juga turun langsung ke lokasi setelah menerima laporan dari RT setempat.

Baca Juga: Polresta Barelang Gelar Operasi pekat, Puluhan Botol Miras Diamankan

“Kita akan kordinasikan dengan warga dan RT/RW supaya sama-sama mengawasinya,” ujarnya.

Ia juga meminta masyarakat untuk merobohkan kayu-kayu pancang dan gubuk yang ada di lokasi.

“Ini akan jadi atensi kita, karena udah banyak korban PMI ilegal yang meninggal tenggelam di laut. Kasian mereka yang jadi korban tekong yang tidak bertanggung jawab,” jelansya.(*)

Reporter: Dalil Harahap

spot_img

Baca Juga

Update