Kamis, 28 November 2024
spot_img

577 Kasus HIV/AIDS Ditemukan di Batam, 66 Orang Meninggal Dunia

Berita Terkait

spot_img
Ilustrasi. HIV/AIDS (JawaPos.com)

batampos – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam mencatat sepanjang tahun 2022 sebanyak 577 orang positif HIV/AIDS. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 406 kasus.

“Ya, tiap tahun kita menemukan kasus-kasus baru. Jumlahnya di atas 200 orang pertahun,” ujar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi, Selasa (6/12/2022).


Didi mengatakan, hampir semua kategori usia ditemukan kasus HIV AIDS ini. Mulai anak-anak sampai orang dewasa.

Terbanyak itu di usia dewasa yaitu usia 25 tahun sampai dengan 49 tahun. Dimana berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Batam, dari 577 kasus baru di tahun ini sebanyak 405 diantaranya berusia produktif 25 tahun sampai dengan 49 tahun.

Baca Juga: Mobil Terbakar di Jalan Raja Isa Batamcenter

Selanjutnya, usia 20-24 tahun sebanyak 91 kasus. Usia 50 tahun ke atas 51 orang dan usia 15-19 tahun yakni 17 kasus, usia di atas 4 tahun ditemukan ada 5 kasus dan usia 5 tahun sampai 14 tahun ditemukan ada tiga kasus.

Adapun bila dikategorikan berdasarkan jenis kelamin, penderita HIV tahun ini di Kota Batam masih didominasi oleh laki-laki yakni sebanyak 433 kasus. Sedangkan perempuan berjumlah 144 kasus.

”Paling banyak laki-laki usia 25 tahun sampai 49 tahun dengan junlah 295 kasus,” bebernya.

Baca Juga: Penyelundup PMI Ilegal Beraksi di Tanjunguncang

Sementara itu, Dinas Kesehatan Batam mencatat, sebanyak 66 orang penderita HIV meninggal dunia sepanjang Januari sampai Juni 2022. Angka ini juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2021 lalu sebanyak 58 warga kasus meninggal dunia.

Dijelaskannya, HIV sebagian besar disebabkan seks bebas yang disertai tanpa alat pengaman atau kondom. Apalagi ganti-ganti pasangan. Ditambah yang berhubungan seks dengan sesama jenis.

Baca Juga: Investor Malaysia Akan Bangun Peternakan Ayam di Batam

Berbagai upaya terus dilakukan Dinkes Batam dalam menimimalisir angka HIV AIDS. Salah satu memberikan penyuluhan dengan melibatkan semua lapisan masyarakat. Melakukan tes HIV AIDS sebanyak-banyaknya termasuk juga Mobile VCT.

Selain itu, pihaknya juga memberikan sosialisasi pengobatan segera, sebab orang dalam HIV AIDS (ODHA) yang teratur ARV menyebabkan viral load rendah dan kemungkinan menularkan juga menjadi rendah. “Penyuluhan seperti ini yang terus kita galakan,” pungkasnya.(*)

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Update