batampos – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Kota Batam mengalami deflasi sebesar 0,20 persen secara bulanan atau month-to-month pada Oktober 2022. Deflasi disebabkan oleh adanya penurunan indeks harga konsumen (IHK) dari 112,56 pada Oktober 2022 menjadi 112,56 pada November 2022.
Kepala BPS Kota Batam Rahmad Iswanto mengatakan, dengan terjadinya deflasi maka inflasi tahun kalender tahun 2022 sebesar 4,76 persen. Inflasi tahun ke tahun (November 2022 terhadap November 2021) sebesar 5,37 persen.
“Pada November 2022 terjadi deflasi sebesar 0,20 persen, lebih rendah dibandingkan inflasi bulan November 2021 sebesar 0,86 persen,” ujar Rahmad, Selasa (6/12).
Baca Juga: Mobil yang Terbakar di Jalan Raja Isa Batamcenter Bermuatan Baterai 1,6 Ton
Ia menjelaskan, deflasi yang terjadi pada November 2022 disebabkan menurunnya sejumlah harga komoditas pangan. Yakni, dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau turun sebesar 0,61 persen. Selain itu kelompok transportasi juga turut memberi andil inflasi dimana kelompok ini turun sebesar 0,96 persen.
Dari empat subkelompok pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, satu sub kelompok mengalami deflasi dan tiga lainnya mengalami inflasi. Subkelompok yang mengalami deflasi yaitu subkelompok makanan sebesar 0,97 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 1,49 persen, subkelompok minuman beralkohol sebesar 0,43 persen; dan subkelompok rokok dan tembakau sebesar 0,32 persen.
“Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi yaitu cabai merah sebesar 0,222 persen, kangkung sebesar 0,030 persen, bayam sebesar 0,027 persen, cabai rawit sebesar 0,021 persen, dan minyak goreng sebesar 0,019 persen,” ungkap Rahmad.
Baca Juga:Â Banjir, DPRD Kritisi Proyek Pembangunan Kota Batam
Selanjutnya dari 370 komoditas penyusun inflasi Kota Batam, 101 komoditas mengalami kenaikan harga dan 56 komoditas mengalami penurunan harga.
Dari 24 kota IHK di Sumatera, tercatat 8 kota mengalami inflasi dan 16 kota mengalami deflasi pada bulan November. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tembilahan sebesar 0,21 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Bandar Lampung sebesar 0,01 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 0,64 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Bungo sebesar 0,02 persen.
Kota Tanjungpinang dan Kota Batam menduduki peringkat ke-15 dan ke-17 dari 24 kota yang mengalami deflasi di Sumatera.
Baca Juga:Â Pencuri HP di Parkiran Melati Fitnes Pasar BBC Sagulung Terekam CCTv
Selanjutnya bila dilihat dari 90 kota IHK, tercatat 62 kota mengalami inflasi dan 28 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Ambon sebesar 1,15 persen dan inflasi terendah terjadi di Bandar Lampung sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 0,64 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Bungo sebesar 0,02 persen.
Kota Tanjungpinang dan Kota Batam menduduki peringkat ke-15 dan ke-17 dari 28 kota yang mengalami deflasi se-Indonesia. (*)
Reporter : Rengga Yuliandra