batampos – Badan Pengusahaan (BP) Batam diminta untuk mengevaluasi dan melakukan tender ulang pengelola air di Kota Batam. Hal ini dikarenakan banyaknya keluhan masyarakat terhadap pelayanan PT Moya Indonesia sebagai pengelola air dinilai tidak maksimal.
Anggota Komisi III DPRD Batam, Muhammad Yunus, juga mengaku geram dengan pelayanan dari PT Moya Indonesia.
“Kalau memang tak mampu, silahkan mengundurkan diri saja. Harus profesional dalam mengelolanya. Pengelola sebelumnya tak ada begini,” ujarnya.
Baca Juga:Â Mulai Tahun Depan, Pungutan Parkir Pakai Jasa Swasta
Yunus mengaku kecewa dengan pengelolaan air bersih di Batam saat ini. Bukan hanya menyebabkan polemik, kata dia, kondisi ini juga mengganggu hidup orang banyak.
“Fakta di lapangan, Moya semakin tidak menunjukkan ketidakmampuannya. BP Batam kalau bisa membuat tender ulang, ini soal hajat hidup orang banyak,” pungkasnya.
Baca Juga:Â Kacab Pelni Batam: Sistemnya Masih Close
Salah satu masyarakat yang menetap di kawasan Batu Besar, Bono, mengataka, air bersih ke tempat tinggalnya sudah tidak mengalir sejak Sabtu (10/12/2022).
“Air tak hidup sejak pukul 4 dinihari. Kita mau aktivitas pun terhambat,” ujarnya.
Ia mengaku harus menampung air hujan dan membeli air isi ulang untuk memenuhi kebutuhan air keluarganya. Seperti untuk mandi, mencuci dan lainnya.(*)
Reporter: Azis Maulana