batampos – Balai POM di Batam menemukan makanan yang mengandung boraks dan formalin di Pasar Aviari, Batuaji.
Kepala Balai POM di Batam, Lintang Purba Jaya, mengatakan, pengawasan melibatkan Disperindag Kota Batam dan Provinsi Kepri. Pengawasan lanjutnya, dalam rangka pembentukan pasar aman.
“Ada sebanyak 215 sampel yang kami ambil. Pengambilan ini ada dua tahapan, tahap pertama Mei dan Juni. Lalu, tahap kedua September dan Oktober,” kata Lintang, Rabu (14/12/2022).
Baca Juga:Â Limbah Oli Cemari Perairan Tanjunguncang, DPRD Batam Tunggu Hasil Foto Satelit
Dari ratusan sampel itu, hasilnya sudah keluar beberapa waktu lalu. Balai POM di Batam menemukan 8 sampel yang tidak memenuhi syarat.
Lintang mengatakan, ada 6 sampel yang mengandung boraks yakni kerupuk beras, kerupuk tempe dan kerupuk gendar. Dua sampel positif mengandung formalin yakni ikan asin.
Temuan ini telah disampaikan oleh Balai POM di Batam kepada Disperindag Batam dan Provinsi Kepri. Ia berharap program pasar aman dari Balai POM, dapat membuat petugas pengelola pasar mengamankan produk-produk tersebut.
Baca Juga:Â BP Batam Gelar Tasyakuran di Masjid Tanjak
“Selain itu, juga edukasi kepada pedagang, tidak lagi menjual pangan yang mengandung bahan berbahaya,” ujarnya.
Kepada masyarakat, Lintang berharap jadi pembeli yang cerdas dan mengenali ciri-ciri pangan tidak aman. Lintang menyebutkan bahwa ciri-ciri ikan asin yang diberi formalin, warnanya lebih cerah keputihan, tidak dihinggapi lalat dan awet lebih lama.
Sedangkan, kerupuk yang ada boraks rasanya pahit, getir dan terlalu renyah. “Jika menemukan makanan seperti itu, jangan dibeli atau dimakan lagi,” ucapnya.
Program pasar aman ini, kata Lintang diberlakukan secara berkelanjutan. Balai POM di Batam akan datang ke pasar-pasar yang ada di Batam, untuk memastikan pangan yang dijual aman dikonsumsi.
“Kami sedang menelusuri sumber dari ikan asin dan kerupuk. Namun, kami tidak bisa sendiri, butuh bantuan dari berbagai pihak,” ucapnya.(*)
Reporter: Fiska Juanda