batampos – Para petani di Kota Batam enggan menanam sayur-sayuran karena mahalnya harga pupuk.
Tingginya biaya perawatan membuat par apetani beralih menanam tanaman yang minim biaya. Seperti singkong.
Salah seorang petani di Barelang, Suhadi, mengatakan, untuk menanam dan merawat sayuran dalam ukuran lahan setengah hektare membutuhkan biaya sekitar Rp5 juta.
Baca Juga:Ā Orangtua Diminta Temani Anak ke Warung
“Ini (pengeluaran) tidak seimbang dengan tenaga atau waktu perawatan sayur. Karena pupuk dan pestisida naik dua kali lipat dari harga awalnya,” katanya dia.
Saat ini lanjutnya, harga pupuk bertengger diangka Rp18 ribu perkilogram dan pestisida di atas Rp 100 ribu perbotol saat ini.
“Sudah mau setahunan tak berani nanam sayur. Sekarang nanam singkong aja karena tidak butuh pupuk ataupun pestisida,” katanya.
Baca Juga:Ā Pencurian Fasilitas Publik Semakin Marak di Batam, Dua Pekan 5 Kabel Lampu Jalan Raib
Senada disampaikan petani sayur di Marina, Melki. Menanam sayur sudah tidak menjanjikan lagi karena persoalan yang sama.
Mereka ramai beralih ke tanaman jangka panjang yang tidak membutuhkan biaya perawatan.
“Semenjak naik harga pupuk tak tanam sayur lagi. Tidak seimbang yang didapat. Mana harga sayuran juga tidak stabil,” ujar Melki, petani sayur di Marina.
Reporter: Eusebius Sara