batampos – Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau lebih dikenal dengan ISPA menjadi penyakit yang paling banyak diklaim di segala penjuru pelayanan kesehatan (Puskemas) di Kota Batam. Bahkan, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, ISPA menjadi penyakit dengan jumlah penderitanya paling banyak di sepanjang tahun 2022 lalu.
Berdasarkan data Dinkes Kota Batam sebanyak 42.299 warga Batam menderita ISPA sepanjang tahun lalu. Angka ini menjadi paling tinggi melampaui penyakit lain seperti diabetes, hipertensi ataupun gangguan pencernaan.
“Paling banyak infeksi saluran nafas atas akut, dengan 42.299 penderita, ” ujar Kepala Dinkes Kota Batam Didi Kusmarjadi, Kamis (12/1).
Dilansir dari Halodoc.com, ISPA merupakan infeksi akut yang menyerang satu komponen saluran pernapasan, terutama pernapasan bagian atas. Bagian saluran pernapasan atas yang terkena meliputi hidung, sinus, faring, dan laring. Contoh infeksi saluran pernapasan atas, seperti flu biasa, epiglottitis, radang tenggorokan, faringitis dan sinusitis (infeksi sinus).
ISPA merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak di seluruh dunia, dan menyumbang sepertiga dari kematian balita di negara berpenghasilan rendah. Infeksi saluran pernapasan akut meliputi infeksi saluran pernapasan atas dan bawah, dengan flu biasa dan influenza menjadi ISPA yang paling umum.
“Penyebab ISPA Adenovirus, antara lain yang menyebabkan pilek, bronkitis, dan pneumonia. Rhinovirus yang dapat menyebabkan pilek, ” sebut Didi.
Selain ISPA, penyakit tertinggi kedua adalah, hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi disebut juga sebagai pembunuh senyap, sebab sering tak bergejala. Penderita hipertensi sering tidak menyadari dirinya mengidap penyakit ini.
Melakukan pengecekan rutin tekanan darah ialah cara paling efektif memantau penyakit ini.
“Selanjutnya penyakit tertinggi kedua adalah essential hypertension. Penderitanya sepanjang tahun 2022 lalu yang berobat ke puskesmas sebanyak 42.110 orang, ” tambah Kadinkes.
Lalu ketiga ada penyakit diabetes. Diabetes atau penyakit gula adalah penyakit kronis atau yang berlangsung jangka panjang. Penyakit ini ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah (glukosa) hingga di atas normal. Diabetes terjadi ketika tubuh pengidapnya tidak lagi mampu mengambil gula (glukosa) ke dalam sel dan menggunakannya sebagai energi. Kondisi ini pada akhirnya menghasilkan penumpukan gula ekstra dalam aliran darah tubuh.
“Non insulin dependent diabetes mellitus tahun 2022 ada sebanyak 41.924 orang, ” tuturnya.
Selanjutnya ada Nasofagringtis Akut. Penyakit ini menempati peringkat keempat terbanyak. Tercatat tahun ini ada 40.980 penderita Nasofagringtis Akut. Kondisi ini juga tidak lepas dari masih masuk peralihan musim. Dijelaskan Didi, Nesofagringtis Akut dapat menular, namun masih dalam batasan wajar, karena penyakit nasofaringitis bukanlah penyakit berbahaya.
“Penyebabnya nasofaringitis akut lebih karena pengaruh cuaca saat ini saja, kan kadang hujan dan kadang panas,” ucapnya.
Berikut ini 10 penyakit terbanyak yang diderita masyarakat Batam sepanjang tahun 2022*.
No – Nama Penyakit – Jumlah
1. Infeksi Saluran Nafas Atas Akut 42.299 penderita
2. Essential Hypertension 42.110 penderita
3. Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus 41.924 penderita
4. Nasofaringitis Akut 40.980 penderita
5. Dyspepsia 39.989 penderita
6. Demam Tanpa Diketahui Penyebab 39.910 penderita
7. Batuk 38.745 penderita
8. Diare dan Gastroenteritis 37.789 penderita
9. Dermatitis lainnya 37.689 penderita
10. Gastritiels 36.696 penderita
*Sumber Dinkes Kota Batam
Reporter : Rengga Yuliandra