Jumat, 29 November 2024
spot_img

Warga Keluhkan Aktivitas PSK di Jodoh dan Bukit Senyum

Berita Terkait

spot_img

 

batampos – Seorang warga Batuampar curhat kepada polisi tentang aktivitas Pekerja Seks Komersil (PSK) di kawasan Jodoh atau yang dikenal di Belakang BCA, dan di kawasan Bukit Senyum.


“Mohon perhatiannya Pak, aktivitas wanita malam (PSK) di Jodoh dan Bukit Senyum. Sudah meresahkan,” ujar salah seorang warga.

CUrhat itu dia sampaikan saat Kapolda Kepri Irjen Aris Budiman dan Kapolresta Barelang, Kombes Nugroho Tri Nuryanto menyambangi Kantor Camat Batuampar, Jumat (13/1/2023) pagi. Kedatanganya untuk mendengar curhatan maupun keluhan masyarakat.

Warga mengatakan aktivitas PSK tersebut sudah terlihat sejak sore hari. Padahal, kawasan itu masih dilintasi masyarakat atau anak-anak. Hal ini dinilai memberikan efek negatif.

“Memang keberadaan mereka (PSK) itu membantu pedagang di sekitar. Tapi mereka sudah terlihat sejak sore hari, duduk-duduk di atas motor,” katanya.

Selain itu, masyarakat juga mengeluhkan masih maraknya aktivitas balapan liar, dan kenakalan remaja. Serta pencurian yang dilakukan anak di bawah umur.

“Pencurian anak-anak ini tolong diberikan efek jera Pak. Takutnya ada orang dewasa yang menggerakkan, sehingga dilakukan berulang kali,” terang warga lainnya.

Kapolresta Barelang, Kombes Nugroho Tri Nuryanto mengatakan pihaknya akan menertibkan para PSK tersebut bersama Satpol PP dan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Batam.

“Itu penyakit masyarakat yang akan ditertibkan. Sehingga Kota Batam tercipta situasi yang kondusif,” katanya.

Sedangkan keluhan masyarakat terkait balapan liar dan kenakalan remaja, Nugroho berjanji akan meningkatkan patroli ke lokasi rawan tersebut.

“Kita juga akan memberikan efek jera kepada anak-anak ini. Dengan membuat surat pernyataan dengan disaksikan orangtua atau wali kelasnya. Tentunya diperlukan juga pengawasan dari orangtua dan guru,” ungkapnya.

Sementara Camat Batuampar, Tukijan mengaku aktivitas PSK di wilayahnya tersebut sudah beberapa kali ditertibkan dan diserahkan ke Dinsos. Namun, selang beberapa hari para PSK kembali ke lokasi tersebut untuk mencari pelanggan.

“Hari ini kita tertibkan, kemudian dilepas sama Dinsos dan kembali lagi,” katanya.

Tukijan menjelaskan dari penertiban tersebut, para PSK berjumlah puluhan orang. Beberapa diantara mereka mengaku terpaksa kembali bekerja karena himpitan ekonomi.

“Kalau dibilang ekonomi, mereka bahkan punya mobil. Ada yang kami bukakan warung, tapi balik lagi. Ini yang menjadi permasalahan, gimana solusinya,” tutupnya. (*)

 

 

Reporter: YOFI YUHENDRI

spot_img

Update