batampos – Perkara utang piutang kerap menimbulkan konflik antara sesama warga. Peminjam dan pemberi pinjaman sering selisih paham terkait dengan proses pengembalian pinjaman. Konflik karena utang piutang ini kerap terjadi di Sagulung ataupun Batuaji dan sering berujung pada tindakan pidana penganiayaan ataupun pemukulan.
Toko masyarakat Sagulung menyampaikan permasalahan ini saat dialog Kamtibmas dengan jajaran Polsek Sagulung akhir pekan lalu. Tetua di sana berharap agar polisi sigap menanggapi laporan warga terkait masalah utang piutang ini demi menghindari konflik diantara sesama masyarakat.
Baca Juga:Â Butuh Rp 10 Triliun untuk Pembangunan di Batam, Tapi Pendapatan Daerah Belum Sebanding
“Masalahnya perdata, tapi karena terlambat penanganan kerap terjadi tindakan pidana. Ini sering terjadi di Sagulung dan hendak jadi perhatian pihak kepolisian untuk segera merespon jika ada laporan terkait masalah utang piutang ini,” ujar Rafli, toko masyarakat di Sagulung.
Harapan warga agar polisi bertindak cepat menanggapi aduan mengenai masalah utang piutang ini, tidak lain untuk menghindari konflik. Terkait penyelesaian polisi bisa bekerja profesional sesuai dengan bukti-bukti yang ada.
Baca Juga:Â Orang Tua Korban Perundungan di Sekolah Lapor ke Polresta Barelang
Menanggapi itu Kapolsek Sagulung Iptu Nyoman Ananta Mahendra mengaku, memang sudah tugas polisi untuk menanggapi berbagai aduan dari masyarakat termasuk masalah utang piutang.
“Masalah apapun itu akan ditanggapi. Kalau masalah utang piutang tetap kita respon biar tak terjadi gejolak antara peminjam ataupun yang meminjam. Untuk penanganannya kita tetap sesuai prosedur yang ada. Bukti-bukti valid yang dibutuhkan. Kepada masyarakat kita juga himbau untuk tidak mengambil tindakan sendiri seperti main hakim karena itu masuk ke rana pidana,” ujar Nyoman. (*)
Reporter : Eusebius Sara
